Text
Identifikasi Struktur Bawah Permukaan Lereng Barat Daya Gunung Lawu Berdasarkan data Magnetik
INTISARI
Telah dilakukan penelitian di Gunung Lawu yang merupakan gunung yang terletak di daerah Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah dan termasuk dalam jalur gunung api kuarter (Quartenary). Penelitian menggunakan metode magnetik ini bertujuan untuk mengetahui litologi bawah permukaan serta mengidentifikasi struktur bawah permukaan menggunakan analisis gradien dan pemodelan 2D & 3D. Nilai medan magnet total diolah dengan melakukan koreksi variasi harian dan koreksi IGRF (International Geomagnetic Reference Field) untuk mendapatkan nilai anomali medan magnet total. Nilai anomali medan magnet total ini digunakan untuk membuat kontur anomali medan magnet total. Kontur anomali medan magnet total kemudian dilakukan proses kontinuasi ke atas untuk mendapatkan kontur anomali lokal dan anomali regional serta dilakukan proses reduksi ke kutub untuk mendapatkan pola anomali magnetik yang bersifat satu kutub. Analisis gradien secara serta pemodelan 2D & 3D dilakukan pada anomali residual karena sasaran yang dikehendaki adalah sumber dengan kedalaman dangkal. Hasil dari analisis gradien yaitu pada horizontal gradient menunjukkan bahwa keberadaan manifestasi panas bumi berupa mata air panas Cumpleng, fumarol Condrodimuko dan fumarol Tamansari Bawah terkontrol oleh sesar. Hasil dari analisis gradien pada vertical gradient menunjukkan keberadaan manifestasi berupa mata air panas Cumpleng dan Tasin terkontrol oleh sesar. Hasil pemodelan 2D & 3D menunjukkan keberadaan batuan lava andesit, tuff lapilli, dan breksi gunung api serta keberadaan sesar Sidoramping-Lawu, sesar Cemorosewu dan beberapa sesar lainnya.
Kata kunci : Kata kunci : metode magnetik, struktur bawah permukaan, analisis gradien, pemodelan 2D & 3D.
ABSTRACT
Magnetic research has been conducted at Mount Lawu which is a mountain located in Tawangmangu, Karanganyar, Central Java and included in Quartery volcano. The aims of research are to find out the subsurface lithology and identify the subsurface structure using gradient analysis and 2D & 3D modeling. The total magnetic field value is processed by correction of daily variation and IGRF correction (International Geomagnetic Reference Field) to obtain the total magnetic field anomaly value. The total magnetic field anomaly value is used to create the contours of the total magnetic field anomaly. The total anomaly magnetic field contour were used to process upward continuation to obtain contours of local anomalies and regional anomalies as well as the pole reduction process to get the pattern of one pole magnetic anomaly. Gradient analysis as well as 2D & 3D modeling is done on residual anomalies because the desired target is a source with shallow depth. The result of gradient analysis on horizontal gradient indicate the presence of geothermal manifestations in the form of Cumpleng hot springs, fumarole Condrodimuko and fumarole Tamansari Bawah is controlled by faults. Otherwise, from the vertical gradient analysis shows that Cumpleng and Tasin hot springs controlled by faults.. The 2D & 3D modeling indicate the presence of andesite lava rocks, tuff lapilli, and volcanic breccias and the existence of fault Sidoramping-Lawu, fault Cemorosewu and the others faults.
Keyword : Magnetic method, subsurface structure, analysis gradient, 2D and 3D modelling.
1266D18III | 1266 D 18 | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain