Text
Enkapsulasi Minyak Atsiri Lengkuas Merah (Alpinia purpurata) Dengan Campuran Penyalut Maltodekstrin dan Gum Arab
RINGKASAN
Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan keanekaragaman
tanaman terutama hasil pertanian dan rempah-rempah. Minyak atsiri lengkuas
banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang farmasi, kuliner, dan kosmetik.
Enkapsulasi adalah teknologi yang mencakup beberapa proses untuk melindungi
bahan aktif menggunakan bahan dinding pelindung. Pemanfaatan enkapsulasi
telah diaplikasikan dalam bidang pangan maupun bidang farmasi. Gum arab
dianggap bahan penyalut yang sangat baik, ada beberapa kelemahan yang
dimilikinya antara lain yaitu gum arab mempunyai harga yang mahal dan
persediaan terbatas. Pencampuran gum arab dengan bahan lain atau sepenuhnya
digantikan itu adalah strategi alternatif untuk enkapsulasi minyak atsiri atau zat
lainnya. Maltodekstrin merupakan bahan yang sering digunakan. Adanya
modifikasi campuran penyalut antara gum arab dan maltodekstrin dapat
meningkatkan enkapsulasi minyak atsiri lengkuas merah.
Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama yaitu penyediaan
minyak atsiri lengkuas merah dan identifikasi minyak atsiri. Tahap kedua yaitu
proses enkapsulasi minyak atsiri lengkuas merah. Tahap ketiga yaitu karakteristik
enkapsulasi minyak atsiri lengkuas merah.
Minyak atsiri lengkuas merah yang didapatkan melalui destilasi uap
memiliki karakteristik berupa cairan berwarna kuning bening, memiliki aroma
yang khas dan mempunyai kadar 0,015 %. dengan lima komponen mayor yaitu
1.8-sineol (59.3%), 2-β-pinen (8.43%), 1,6,10-Dodecatrien,7,11-dimetil-3-
metilen-(CAS) (5.15%), Trans-kariofilen (3,06%), α-pinen (-)- (3.05%). Produk
enkapsulasi yang didapatkan pada rasio campuran penyalut maltodekstrin : gum
Arabic (1:3) sebesar 5,2156 gram, sedangkan 3:1 sebesar 5.0049 garm. Analisis
yang dilakukan terhadap produk enkapsulasi meliputi kadar air, minyak atsiri
dipermukaan, minyak atsiri terperangkap, total volatil, efisiensi enkapsulasi,
SEM, PSA menunjukkan produk enkapsulasi pada rasio perbandingan 1:3 adalah
produk terbaik
SUMMARY
Indonesia is a famous for diversity plants especially of agricultural
products and spice. Ginger essential oil commonly used in various
pharmaceutical, culinary, and cosmetics. Encapsulation is a technology that
includes some process to protect the active ingredient use of the protective wall
material. Utilization encapsulation has been applied in the field of food and
pharmaceuticals. Gum arabic considered the coating material is excellent there
were some weaknesses that gum arabic has to have a high price and limited
supply. Mixing gum arabic with other ingredients or fully replace it is strategy
alternative to Encapsulation essential oil or other substances. Maltodextrin is a
common material. Their modification coating mixture of gum arabic and
maltodextrin can improve the encapsulation of essential oil of ginger red.
This research was conducted in three stages. The first phase of the
development of red ginger essential oils and essential oils identification. The
second stage is the process of encapsulation of essential oils of red galangal. The
third stage is characteristic of red galangal essential oil encapsulation.
Red ginger essential oil is obtained through steam distillation characterized
by a clear yellow liquid, has a distinctive aroma and has a content of 0.015%. with
five major components, that is 1.8-cineole (59.3%), 2-β-pinene (8.43%), 1,6,10-
Dodecatriene,7,11-dimethyl-3-methylene-(CAS) (5.15%), Trans-caryophyllene
(3,06%), α-pinene (-)- (3.05%). Encapsulation products obtained in the coating
mixture of maltodextrin ratio of gum Arabic (1 3) of 5.2156 gram, while the third
one at 5.0049 garm. Analysis of the encapsulation products include water content,
essential oil on the surface, trapped essential oils, total volatile, encapsulation
efficiency, SEM, PSA shows encapsulation products in the ratio of 1 3 is the best
product.
1327C16IV | 547 NIN e | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain