Text
Sintesis Senyawa Kitosan Tertaut Silang Asam Suksinat Tercangkok Heparin Paduan Polivinil Alkohol-Poli Etilen Glikol (PVA-PEG) Dan Aplikasinya Sebagai Kandidat Membran Hemodialisis
RINGKASAN
Hemodialisis adalah proses medis dengan komponen utama berupa membran semipermeable yang bertujuan untuk mengeluarkan senyawa toksik dari darah pasien gagal ginjal. Kitosan merupakan biopolimer yang dapat memenuhi kriteria untuk dijadikan membran hemodialisis, akan tetapi kitosan mempunyai beberapa kelemahan yaitu kurangnya gugus aktif penangkap permeat dan kekuatan mekanik yang rendah. Untuk mengatasi permasalahan ini dilakukan modifikasi membran kitosan melalui reaksi taut silang dengan asam suksinat, reaksi cangkok dengan heparin untuk menambah sisi aktif membran dan pemaduan dengan polivinil alkohol (PVA) - polietilen glikol (PEG) untuk meningkatkan kekuatan mekanik membran dan hidrofilisitas membran.
Langkah pertama yang dilakukan adalah modifikasi kitosan melalui reaksi taut silang dengan asam suksinat pada berbagai variasi perbandingan mol kitosan dan asam suksinat. Langkah kedua adalah pemaduan menggunakan PVA-PEG dan ketiga adalah reaksi cangkok dengan heparin. Kitosan dan turunannya dicetak menjadi flat sheet membran dan dikeringkan pada suhu 50-70oc selama 24 jam. Selanjutnya membran dilakukan karakterisasi meliputi: berat dan ketebalan, hidrofilisitas, serapan terhadap air, ketahanan ph, kuat tarik (tensile strength), gugus fungsi, morfologi, stabilitas termal, luas permukaan, ukuran pori dan kemampuan transpor.
Hasil penelitian menunjukkan reaksi modifikasi kitosan telah berhasil dilakukan dibuktikan oleh gugus spesifik senyawa CS-Suk/PVA-PEG/Hep yang dihasilkan. Uji karakterisasi menunjukkan modifikasi terhadap kitosan tersebut meningkatkan berat dan ketebalan, hidrofilisitas, serapan air, kuat tarik, morfologi membran, stabilitas termal, ukuran pori dan luas permukaan membran. Ketiga langkah modifikasi yang telah dilakukan meningkatkan kemampuan transpor membran dibandingkan dengan membran kitosan murni. Adapun hasil presentase transpor kreatinin tertinggi dicapai pada perbandingan mol membran Cs-Suk100. Persentase transpor kreatinin kitosan murni, membran Cs-Suk100; Cs-Suk/PVA-PEG100; Cs-Suk/PVA-PEG/Hep100 berturut-turut adalah 10,12%, 24,83%; 33,93% dan 37,60%. Persentase transpor urea membran kitosan murni, membran Cs-Suk100; Cs-Suk/PVA-PEG100; Cs-Suk/PVA-PEG/Hep100 berturut-turut adalah 21,17%; 37,07%; 57,35% dan 73,81%.
SUMMARY
Hemodialysis is a medical process with the main component of a semipermeable membrane that uses to remove toxic compounds from the blood of kidney failure patients. Chitosan is a biopolymer that can meet the criteria for hemodialysis membranes, but chitosan has several disadvantages, such as the number of active groups of permeate to bind and low mechanical strength. To overcome this problem, chitosan membrane modification was done by crosslinking with succinic acid, grafting with heparin to improve the membrane and integrating with polyvinyl alcohol (PVA)-polyethylene glycol (PEG) to improve the mechanical strength and hydrophilicity of the membrane.
The first step was modifying the chitosan through crosslinking reaction with succinic acid in various variations in mole ratio of chitosan and succinic acid. The second step was the integration using PVA-PEG and the third was grafting with heparin. Chitosan and its derivatives were formed into flat sheet membranes and dried at 50-70oC for 24 hours. Furthermore the membrane were characterized of their: weight and thickness, hydrofilicity, absorption of water, pH resistance, tensile strength, functional groups, morphology, thermal stability, pore size, surface area, and transport capability.
The results showed that the chitosan modification reaction was successfully carried out with evidenced by production of the specific group CS-Suk/PVA-PEG/Hep compound. Characterization test showed that modification of chitosan increased weight and thickness, hydrophilicity, water uptake, and tensile strength, morphology, thermal stability, pore size, and surface area. The three steps of modification that have been carried out improved the membrane transport capability compared to pure chitosan membranes. The highest percentage of creatinine transport was achieved for the Cs-Suk100 membrane mole ratio. Percentage of pure chitosan creatinine transport; Cs-Suk100 membrane; Cs-Suk/PVA-PEG100; Cs-Suk/PVA-PEG/Hep100 were 10,12%; 24.83%; 33.93% and 37.60% respectively. The percentage of pure chitosan membrane urea transport; Cs-Suk100 membrane membrane; Cs-Suk/PVA-PEG100; Cs-Suk/PVA-PEG/Hep100 were 21.17%, 37.07%; 57.35% and 73.81% respectively.
05S2KIM19III | 05 S2KIM 19-ii | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain