Text
Etnoekologi Suku Anak Dalam Desa Lantak Seribu Kecamatan Renah Pamenang Merangin Jambi
ABSTRAK
Etnoekologi merupakan interaksi antara makhluk hidup dengan pengelolaan etnik beserta sumber daya alam di lingkungan. Etnoekologi memiliki kaitan dengan aktivitas keseharian masyarakat Suku Anak Dalam Desa Lantak Seribu. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji klasifikasi tata guna lahan, keanekaragaman dan pemanfaatan hewan dan tumbuhan serta karakteristik pada masyarakat Suku Anak Dalam Desa Lantak Seribu. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2017 – April 2018 menggunakan pendekatan emik dan etik. Penelitian ini bersifat eksploratif dengan bentuk data deskriptif kualitatif dengan menggunakan data primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa survey observasi serta wawancara semi terstruktur dan mendalam. Penelitian ini mewawancarai Kepala Desa Lantak Seribu, temenggung dan warga masyarakat Suku Anak Dalam, pendeta misionaris dan tokoh masyarakat. Data tata guna lahan, inventarisasi dan karakteristik ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Suku Anak Dalam mengklasifikasikan tata guna lahan menjadi enam yaitu kem (pemukiman), payau (rawa), ayek (sungai), tebat, beluko (belukar) dan hrimba (hutan). Keanekaragaman hewan dan tumbuhan yang dimanfaatkan tata guna lahan pada masyarakat Suku Anak Dalam meliputi 20 spesies hewan, dan 24 tumbuhan. Keanekaragaman tersebut dimanfaatkan sebagai bahan pangan sehari-hari, bahan menginang, hewan peliharaan, berkaitan dengan mitos, sumber kayu bangunan dan non-bangunan, tumbuhan obat dan mata pencaharian. Karakter yang ada tercermin pada karakteristik sosial, budaya, ekonomi dan pemanfaatan terhadap lingkungan. Dari aktivitas yang ada membentuk nilai-nilai yakni nilai keagamaan (religi), kesinambungan (sustainable), keseimbangan, keselarasan dengan alam, dan gotong royong.
Kata kunci : Etnoekologi, Suku Anak Dalam, Tata Guna Lahan, Keanekaragaman hewan dan tumbuhan, dan pengetahuan lokal
ABSTRACT
Ethnoecology is the interaction between living things with ethnic management and natural resources in the environment. Ethnoecology has to do with the daily activities of the Suku Anak Dalam community in Lantak Seribu. This study aims to examine the classification of land use diversity and utilization of animals and plants and characteristics of the Suku Anak Dalam community in Lantak Seribu. This research was conducted in October 2019 - April 2018 using the emic and ethical approach. This research is explorative in the form of qualitative descriptive data using primary and secondary data. This study uses data collection techniques in the form of observation surveys and semi-structured and in-depth interviews. The study interviewed the Head of the Lantak Seribu, Temenggung and community members of the Suku Anak Dalam, missionary pastors and community leaders. Land use data, inventory and characteristics tabulated and analyzed descriptive. The results of this study indicate that the Suku Anak Dalam community is familiar with the division of land use such as kem (settlement), payau (swamp), ayek (river), tebat, beluko and hrimba (forest). The diversity used by each land use in the Suku Anak Dalam community includes 20 species of animals, and 24 plants. The diversity used as a daily food ingredient, material for menyirih, pets, related to myths, wood resources, medicinal plants and livelihood. The existing character is reflected in the social, cultural, economic characteristics and utilization of the environment. The existing activities form values, namely religious values, sustainable values, balance values, harmony with nature, and the value of mutual cooperation.
Keywords: Ethnoecology, Suku Anak Dalam, Land Use, Diversity of animals and plants, and local knowledge
049S2BIO19III | 049 S2BIO 19-ii | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain