Text
Nilai Haugh Unit (HU), Indeks Kuning Telur (IKT) dan pH Telur Itik Pengging setelah Pemberian Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.)
ABSTRAK
Daun kelor (Moringa oleifera) memiliki kandungan protein, kalsium, dan asam amino yang tinggi serta kandungan bioaktif seperti flavonoid, tanin dan saponin yang berpotensi untuk meningkatkan kualitas telur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tepung daun kelor terhadap kualitas fisik telur itik pengging (IKT, pH telur, HU, dan bobot telur). Penelitian menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan yaitu K0 (pakan basal 100%), K1 (pakan basal 97,5% dan tepung daun kelor 2,5%), K2 (pakan basal 95% dan tepung daun kelor 5%), K3 (pakan basal 92,5% dan tepung daun kelor 7,5%) dan K4 (pakan basal 90% dan tepung daun kelor 10%) dengan masing-masing 3 ulangan. Perlakuan diberikan secara adlibitum pada pagi dan sore hari selama 3 minggu. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah kualitas fisik telur itik pengging yaitu berupa, nilai haugh unit (HU), indek kuning telur (IKT), dan pH telur. Data yang diperoleh dianalisis mengunakan analysis of variance (ANOVA) dan apabila terdapat beda nyata dilakukan uji lanjut dengan uji Duncan dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil analisis menunjukan bahwa pemberian tepung daun kelor dalam pakan itik memberikan pengaruh yang nyata pada nilai HU dan pH putih telur, namun tidak memberikan pengaruh yang nyata pada IKT, pH kuning telur dan bobot telur. Hasil HU yang diperoleh tergolong dalam grade AA, dan pH putih telur tertinggi terdapat pada perlakuan 10% dengan nilai 8,66. Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung daun kelor 7,5% dapat mempengaruhi proses pembentukan telur dan dapat dijadikan sebagai alternatif campuran pakan untuk meningkatkan kualitas telur.
Kata kunci: Itik pengging, daun kelor, kualitas telur
ABSTRACT
Moringa oleifera leaves have a high content of protein, calcium and amino acids as well as bioactive content such as flavonoids, tannins and saponins which have the potential to improve egg quality. This research aimed to analyze the effect of Moringa leaf flour on the physical quality of pengging duck eggs (HU, IKT, egg pH, and egg weight). The study used a completely randomized design (CRD) consisting of 5 treatments, namely K0 (100% basal feed), K1 (97.5% basal feed and 2.5% Moringa leaf flour), K2 (95% basal feed and Moringa leaf flour) 5%), K3 (92.5% basal feed and 7.5% Moringa leaf flour) and K4 (90% basal feed and 10% Moringa leaf flour) with 3 replications each. Treatment was given adlibitum in the morning and evening for 3 weeks. The parameters observed in this study were the physical quality of pengging duck eggs, namely in the form of Haugh Unit (HU) values, Egg Yolk Index (IKT), and egg pH. Data obtained was analyzed using analysis of variance (ANOVA) and if there was significant differences it was taken by a Duncan test with a confidence level of 95%. The results of the analysis showed that the Moringa leaf flour in duck feed give a significant effect on the value of HU and the pH of egg white, but did not give a significant effect on IKT, pH of egg yolk and egg weight. The results of HU obtained in the AA grade, and the highest egg white pH was found in the 10% treatment with a value of 8.66. Based on these studies it can be concluded that administration of 7.5% Moringa leaf flour can affect the process of egg formation and can be used as an alternative feed to improve egg quality.
Keywords: Pengging duck, Moringa leaf, egg quality
1326B19III | 1326 B 19-ii | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain