Text
Analisis Hollow Fiber Membrane PSF/PEG/Kitosan Sebagai Membran Hemodialisis Secara In-Vitro Dan In-Silico
ABSTRAK
Polisulfon (PSf) merupakan suatu polimer sintetis yang banyak digunakan sebagai membran hemodialisis dalam bentuk hollow fiber membrane (HFM). Namun penggunaan membran polisulfon memiliki kelemahan, seperti kurangnya sisi aktif yang berfungsi sebagai gugus pengikat senyawa target dan polisulfon bersifat hidrofobik. Untuk itu dilakukan modifikasi dengan PEG dan kitosan. Penelitian ini bertujuan untuk meganalisis membran modifikasi secara in-silico dan in-vitro. Hasil karakterisasi gugus fungsi menggunakan FTIR dan didukung dengan EDX yang dihasilkan menunjukkan bahwa reaksi modifikasi telah berhasil dilakukan terhadap polisulfon untuk menghasilkan membran PSf/PEG/CS. Membran terbaik adalah membran HPPS3 yang tahan terhadap variasi ph dari asam hingga basa dan memiliki porositas paling baik. Hasil Transport dipengaruhi oleh pori membran, finger layer, dan juga hidrogen bonding. Berdasarkan analisis in silico baik kreatinin maupun urea akan memiliki medium hydrogen bonding dengan kitosan sehingga akan membantu proses transport. Sedangkan pada polisulfon membentuk ikatan hidrogen yang lemah sehingga proses transpor lebih lambat
Kata kunci : in-vitro, in-silico, kitosan, membran, polisulfon.
ABSTRACT
Polisulfon (PSf) is a synthetic polymer is widely used as a membrane of hemodialysis in the form of hollow fiber membrane (HFM). However, the use of a membrane polisulfon have disadvantages, such as lack of active side that serves as the binding force of the target compounds and polisulfon is hydrophobic. So, PSf need to modified by PEG and Chitosan. This research aims to in-silico and in-vitro analysis of the modified membrane. The results of the characterization of functional groups using FTIR and supported with EDX produced shows that the reaction of the modification has been successfully done for polisulfon to generate membrane PSf/PEG/CS. Membrane HPPS3 is the best resistant to variations in ph from acidic to alkaline and has a most excellent porosity. Transport results influenced by pore membrane layer, finger, and also hydrogen bonding. Based on the analysis in silico both of creatinin or urea will have medium hydrogen bonding with Chitosan so that will help the process of transport. Whereas in polisulfon form weak hydrogen bonds so cause slower transport process.
Keywords: chitosan, in-vitro, in-silico, membrane, polisulfon.
1611C19III | 1611 C 19-ii | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain