Text
Produksi Dan Profil Metabolit Bunga Krisan (Chrysanthemum Sp.) Pada Intensitas Cahaya Lampu Led Dengan Durasi Yang Berbeda
ABSTRAK
Ika Nur Utami. Produksi dan Profil Metabolit Bunga Krisan (Chrysanthemum sp.) pada
Intensitas Cahaya Lampu LED dengan Durasi yang Berbeda. Laboratorium Biologi
Struktur dan Fungsi Tumbuhan, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika,
Universitas Diponegoro, Semarang, di bawah bimbingan Dr. Yulita Nurchayati, M.Si dan Dr.
Endah Dwi Hastuti, M.Si.
Tanaman krisan adalah salah satu komoditas fortikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi
sebagai bunga potong. Krisan merupakan tanaman introduksi kelompok Short Day Plant (SDP)
yang akan berbunga apabila panjang hari kurang dari 12 jam. Petani krisan di Indonesia
memberikan tambahan cahaya lampu pada malam hari untuk mempertahankan fase
vegetatifnya agar panjang batang yang diperleh sesuai standar bunga potong (± 76 cm). Bunga
krisan diketahui mengandung senyawa metabolit yang memiliki potensi untuk dimanfaatkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya lampu LED tambahan
dan durasi pencahayaan terhadap pertumbuhan, produksi bunga krisan, dan profil metabolit
bunga krisan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 3x2
yaitu berupa pemberian intensitas cahaya tambahan 0 watt, 10 watt, dan 20 watt serta durasi
pencahayaan tambahan 2 jam dan 4 jam. Parameter yang diamati adalah panjang batang,
inisiasi bunga, jumlah bunga, diameter bunga, serta profil metabolit bunga krisan. Data
dianalisis dengan ANOVA, dan uji lanjut DUNCAN pada taraf kepercayaan 95%. Hasil
penelitian menunjukkan intensitas cahaya lampu LED 20 watt durasi 4 jam optimal
meningkatkan panjang batang dan diameter bunga. Intensitas cahaya lampu LED 20 watt
optimal menghambat inisiasi bunga dan meningkatkan jumlah bunga. Intensitas cahaya lampu
LED 10 watt durasi 4 jam optimal untuk meningkatkan produksi metabolit.
Kata kunci: pencahayaan tambahan, produksi bunga, profil metabolit
ABSTRACT
Chrysanthemum is a Short Day Plant (SDP) that will flower if the day length is less than
12 hours. Indonesian Chrysanthemum farmers provide additional light at night to maintain the
Chrysanthemum’s vegetative phase so obtained the stem length which accordance to the cut
flower standard (±76 cm). In other side, Chrysanthemum flowers are known has contain
metabolites product and potentially useful. This study is purpose to determine the effect of
differences in LED light intensity and light exposure duration on growth, flower production,
and metabolites profile of chrysanthemum. The study used a RAL method 3x2 factorial pattern
which is in the form of giving an additional light intensity of 0 W, 10 W and 20 W and an
additional light exposure duration of 2 hrs and 4 hrs. The results showed that the combination
of 20 W + 4 hrs is optimaly increases the stem length (96,2 cm) and flowers diameter (6,6 cm).
The 20 W light intensity is optimally inhibits the flower initiation and increases the amount of
flower. The most compounds produced by chrysanthemum are from fatty acid groups, then
hydrocarbons, and diterpenes. The combination of 10 W + 4 hrs is an optimally increases
flower metabolites production that produces the most compounds compared to other
treatments.
Key Words : light addition, flower produtction, metabolites profile
1318B19III | 1318 B 19-ii | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain