Text
Pertumbuhan Dan Profil Metabolit Pada Bunga Krisan (Chrysanthemum sp.) Dengan Perlakuan Naungan Dan Umur Fisiologi Tanaman Yang Berbeda
ABSTRAK
Puji Nur Hana. Pertumbuhan dan Profil Metabolit pada Bunga Krisan
(Chrysanthemum sp.) dengan Perlakuan Naungan dan Umur Fisiologi
Tanaman yang Berbeda. Laboratorium Biologi Struktur dan Fungsi Tumbuhan,
Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro,
Semarang, di bawah bimbingan Dr. Yulita Nurchayati, M.Si dan Dr. Rini
Budihastuti, M.Si.
Krisan (Chrysathemum sp.) mengandung metabolit yang berpotensi sebagai
insektisida nabati. Profil metabolit tanaman krisan dipengaruhi umur fisiologi
tanaman dan cahaya. Pemberian faktor cahaya diberikan dalam bentuk naungan.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perlakuan kombinasi
pemberian naungan dan umur fisiologi tanaman terhadap pertumbuhan dan profil
metabolit bunga krisan, serta mengetahui senyawa spesifik dari profil metabolit
bunga krisan. Penelitian dilaksanakan di Kebun Krisan Clapar Bandungan Jawa
Tengah pada bulan Maret hingga Oktober 2018. Bahan penelitian berupa stek
pucuk krisan berumur 10 hari. Tanaman diberikan perlakuan tambahan cahaya
dengan lampu LED 20 watt selama 4 jam/hari, dimulai dari umur 3 hingga 48 HST.
Tanaman kemudian dipanen pada umur yang berbeda. Penelitian ini menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal dengan 4 perlakuan, yaitu
kombinasi perlakuan naungan 0% umur fisiologi tanaman 80 HST (P0 U80),
naungan 0% umur fisiologi tanaman 125 HST (P0 U125), naungan 75% umur
fisiologi tanaman 80 HST (P1 U80), dan naungan 75% umur fisiologi 125 HST (P0
U125), masing-masing perlakuan menggunakan 10 kali ulangan. Hasil analisis
menunjukkan, perlakuan P0 U125 menghasilkan pertumbuhan tanaman paling
tinggi yaitu 131,40 cm, dan diameter bunga yang lebih besar yaitu 6,38 cm.
Perlakuan P1 U125 menghasilkan jumlah bunga terbanyak yaitu 21,40 bunga.
Perlakuan naungan 0% menyebabkan waktu inisiasi bunga yang lebih cepat 104,1
HST dibanding naungan 75% 112,8 HST. Hasil analisis kualitatif dengan GC-MS
terhadap metabolit yang dihasilkan, didapatkan beberapa kelompok senyawa
organik berupa hidrokarbon, asam lemak, dan terpen. Ragam metabolit terbanyak
diperoleh pada perlakuan naungan 75% dengan umur tanaman 125 HST yaitu
diperoleh 8 senyawa. Senyawa khas ditemukan pada tanaman yang berumur 125
HST dengan perlakuan naungan 75%, yakni ethyl linoleate, suatu asam lemak yang
merupakan senyawa pembentuk pyrethrin, yang berpotensi sebagai insektisida
nabati.
Kata kunci: bioinsektisda, metabolit sekunder, intensitas cahaya, umur tanamanv
ABSTRAK
Puji Nur Hana. Growth and Profile of Metabolites in Chrysanthemum Flowers
(Chrysanthemum sp.) With Shade Treatment and Different Harvesting Stages.
Laboratory of Plant Structure and Function, Department of Biology, Faculty of
Science and Mathematics, Diponegoro University, Semarang. Under the guidance
of Dr. Yulita Nurchayati, M.Si and Dr. Rini Budihastuti, M.Si.
Chrysanthemum (Chrysanthemum sp.) contains metabolites that have the potential
as natural insecticides. The profile of chrysanthemum metabolites was influenced
by the age of plant physiology and light. Giving light factors was given in the form
of shade. The purpose of this research is, knowing the effect of the combination
treatment of shade and age of plant physiology on the growth and profile of
chrysanthemum metabolites, and knowing the specific composition of the profile of
chrysanthemum metabolites. The research was conducted in the Clapar Bandungan
Chrysanthemum Garden in Central Java from March to October 2018. The
research material consisted of 10 days chrysanthemum shoot cuttings. Plants are
given additional treatment of light with 20 watt LED lights for 4 hours / day,
starting from 3 to 48 days after planting, then plants are harvested at different ages.
This research used a single completely randomized design (CRD) with 4 treatments,
that is a combination of shade treatment 0% and 80 days after planting (P0 U80),
shade 0% and 125 days after planting (P0 U125), shade 75% and 80 days after
planting (P1 U80), and shade 75% and 125 days after planting (P0 U125), each
treatment uses 10 replications. The results showed that the treatment of P0 U125
produced the highest plant growth of 131.40 cm, and a larger flower diameter of
6.38 cm. P1 U125 treatment produces the highest amount of flower, which is 21.40
flowers. 0% shade treatment causes faster flower initiation time of 104.1 days after
planting compared to shade of 75% 112.8 days after planting. The results of
qualitative analysis with GC-MS on the metabolites produced, obtained several
groups of organic compounds in the form of hydrocarbons, fatty acids, and
terpenes. The highest number of metabolites was obtained at 75% shade treatment
with 125 HST plant age which was obtained by 8 compounds.
Keywords: bioinsectisda, secondary metabolites, light intensity, plant age
1309B19III | 1309 B 19-ii | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain