Text
Pengaruh Jenis Pengikat Terhadap Nilai Kalor Briket Biomassa Dari Limbah Kotoran Sapi Sebagai Sumber Energi Padat
ABSTRAK
Telah dilakukan pembuatan briket biomassa dari limbah kotoran sapi menggunakan pengikat tetes tebu dan tepung kanji dengan metode karbonisasi. Suhu karbonisasi yang digunakan adalah 400°C. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan briket biomassa dengan kualitas yang paling baik serta untuk menganalisis pengaruh komposisi dan jenis pengikat terhadap kualitas briket yang dihasilkan. Nilai kalor, kadar air, kadar abu, nilai volatile matter, dan fixed carbon merupakan faktor yang diamati. Hasil uji kalor menunjukkan bahwa briket dengan kadar pengikat tetes tebu 10% menghasilkan nilai kalor yang paling tinggi yaitu sebesar 3907,5 kalori/gram. Kadar air, kadar abu, volatile matter, dan fixed carbon mempengaruhi besar kalor yang dihasilkan briket. Semakin rendah kadar air, kadar abu, dan volatile matter pada suatu briket akan menghasilkan nilai kalor yang lebih tinggi. Nilai kalor dengan fixed carbon berbanding lurus. Semakin besar nilai fixed carbon akan menghasilkan nilai kalor yang semakin besar. Hasil uji volatile matter menunjukkan briket dengan kadar pengikat tepung kanji 10% menghasilkan kadar volatile matter yang paling rendah yaitu sebesar 55,5%. Hasil uji kadar air menunjukkan bahwa briket dengan kadar pengikat tetes tebu 10% menghasilkan kadar air yang paling rendah yaitu sebesar 4,48%. Hasil uji kadar abu menunjukkan briket dengan kadar pengikat tepung kanji 25% menghasilkan kadar abu yang paling rendah yaitu sebesar 33,65%. Hasil uji fixed carbon menunjukkan briket dengan kadar pengikat tetes tebu 25% menghasilkan nilai fixed carbon yang paling tinggi yaitu sebesar 7,66%. Berdasarkan studi pengaruh pengikat terhadap kualitas briket biomassa, briket dengan tetes tebu 10% merupakan briket dengan kualitas terbaik karena nilai kalor merupakan faktor utama penentu kualitas suatu briket. Penggunaan tetes tebu sebagai pengikat lebih baik dibandingkan tepung kanji.
Kata kunci : briket, tetes tebu, tepung kanji, nilai kalor
ABSTRACT
Biomass briquettes have been made from cow dung waste using molasses and starch with carbonization method. The carbonization temperature used is 400°C. This study aims to produce biomass briquettes with the best quality and to analyze the effect of composition and type of binder on the quality of the briquettes produced. Calorific value, water content, ash content, volatile matter value, and fixed carbon are observed factors. The heat test results showed that the briquettes with 10% sugar cane binding content produced the highest calorific value of 3907,5 calories/gram. Water content, ash content, volatile matter, and fixed carbon affect the amount of heat produced by briquettes. The lower of water content, ash content, and volatile matter in a briquette will produce a higher calorific value. The calorific value with fixed carbon is directly proportional. The greater the fixed carbon value will produce a greater calorific value. The results of the volatile matter test showed that briquettes with a binding content of 10% starch produced the lowest volatile matter content of 55.5%. The water content test results showed that briquettes with 10% sugar cane binding content produced the lowest water content of 4.48%. The ash content test results showed that briquettes with 25% starch binding content produced the lowest ash content of 33.65%. The fixed carbon test results showed that briquettes with 25% sugar cane binding levels produced the highest fixed carbon value of 7.66%. Based on the study of the effect of binders on the quality of biomass briquettes, 10% sugar cane briquettes are the best quality briquettes because the heating value is the main factor determining the quality of a briquette. The use of molasses as a binder is better than starch.
Keywords: briquettes, molasses, starch, calorific value
1371D19III | 1371 D 19-ii | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain