Text
Pemodelan Data Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah Menggunakan Fixed Effect Spatial Durbin Model
ABSTRAK
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, Provinsi Jawa Tengah memiliki jumlah penduduk miskin sebesar 4,20 juta jiwa (12,23 persen) pada tahun 2017 dengan garis kemiskinan sebesar Rp333.224,00 per kapita per bulan. Sehingga, Jawa Tengah menempati peringkat kedua setelah Jawa Timur sebagai provinsi yang memiliki jumlah penduduk miskin terbesar di Indonesia pada tahun 2017. Dalam penelitian ini menggunakan metode fixed effect spatial durbin model untuk memodelkan jumlah penduduk miskin tiap kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah pada periode tahun 2014-2017. Spatial durbin model merupakan model regresi spasial yang di dalamnya terdapat pengaruh spasial pada variabel dependen maupun variabel independen. Jika pengaruh spasial pada variabel dependen atau independen diabaikan maka akan mengakibatkan penduga koefisien yang dihasilkan akan bias dan tidak konsisten. Fixed effect adalah salah satu pendekatan dari model regresi data panel yang mengasumsikan bahwa nilai intersep berbeda di setiap amatan namun tetap di setiap waktu, dan koefisien slop konstan. Keuntungan menggunakan fixed effect dalam regresi spasial data panel adalah dapat mengetahui adanya perbedaan karakteristik di setiap wilayah. Variabel dependen yang digunakan adalah Jumlah Penduduk Miskin tiap kabupaten/kota di Jawa Tengah, dan variabel independen adalah Upah Minimum Kabupaten/Kota, Angka Harapan Hidup, Angka Partisipasi sekolah Usia 16-18 Tahun, Harapan Lama Sekolah, Jumlah Penduduk, dan Pengeluaran Per Kapita. Hasil analisis dari penelitian ini menunjukkan bahwa fixed effect spatial durbin model signifikan dan dapat digunakan. Variabel yang signifikan mempengaruhi Jumlah Penduduk Miskin adalah variabel Angka Harapan Hidup dan variabel Harapan Lama Sekolah, serta nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 99,95%.
Kata Kunci: Kemiskinan, Spasial, Data Panel, Fixed Effect Spatial Durbin Model
ABSTRACT
Based on data from the Central Statistics Agency, Central Java has 4,20 million people (12,23%) poor population in 2017 with Rp333.224,00 per capita per month poverty line. So, Central Java has got the second rank after East Java as the province which has the highest poor population in indonesia in 2017. In this research use the fixed effects spatial durbin model method for modeling poor population in each city in Central Java at 2014-2017. The spatial durbin model is a spatial regression model which contains a spatial dependence on dependent variable and independent variable. If the spatial dependence on dependent variable or independent variables is ignored, the resulting coefficient estimator will be biased and inconsistent. The fixed effect is one of the panel data regression models which assumes a different intercept value at each observation but fixed at each time, and slope coefficient is constant. The advantage of using fixed effects in spatial panel data regression is able to know the different characteristics in each region. The dependent variable used is poor population in each city in Central Java, and the independent variable is Minimum Wage, Life Expectancy, School Participation Rate 16-18 Years, Expected Years of Schooling, Total Population, and Per Capita Expenditure. The results of the analysis shows that the fixed effects spatial durbin model is significant and can be used. The variables that significantly affect the model are the Life Expectancy and Expected Years of Schooling, and the coefficient of determination (R2) is 99.95%.
Keywords: Poverty, Spatial, Panel Data, Fixed Effects Spatial Durbin Model
724E19III | 724 E 19-ii | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain