Text
Pengaruh Pelarut pada Ekstraksi terhadap Aktivitas Antioksidan Ekstrak Produk Fermentasi Ampas Tahu oleh Aspergillus niger
ABSTRAK
Air adalah pelarut universal yang murah dan lebih aman digunakan untuk produk nutraceutical dari pada pelarut organik. Umumnya, penggunaan pelarut air pada ekstraksi produk fermentasi dilakukan pada suhu tinggi untuk menghentikan proses fementasi pada waktu yang dikehendaki, akan tetapi penggunaan suhu tinggi menyebabkan penurunan aktivitas bioaktif pada substrat. Pada penelitian ini, ampas tahu difermentasi menggunakan Aspergillus niger selama 3 hari. Produk fermentasi diekstrak menggunakan variasi pelarut yaitu etanol (EE), air suhu rendah (EA1) dan air suhu tinggi (EA2). Selanjutnya, dilakukan penapisan fitokimia, penentuan total fenolat, total flavonoid dan ditentukan aktivitas antioksidannya dengan metode peredaman DPPH. Hasil studi fitokimia ketiga sampel mengandung senyawa golongan alkaloid, flavonoid, fenol, saponin, tanin dan steroid. Hasil kadar total fenol sampel EE, EA1 dan EA2 berturut-turut sebesar 301,57; 215,86 dan 176,33 mg asam galat/g ekstrak dan kadar total flavonoid 60,4; 56; 13 mg kuersetin/g ekstrak. Aktivitas antioksidan ekstrak etanol (EE) sedikit lebih besar dari pada ekstrak air (EA1 dan EA2) dengan kemampuan penghambatan terhadap radikal DPPH berturut-turut 80,3%; 78,9% dan 77% pada konsentrasi 500 ppm dan diperoleh berat ekstrak pada pelarut etanol 10 kali lipat lebih kecil daripada pelarut air (EA1 dan EA2).
Kata kunci: Ampas tahu, Fermentasi, Aspergillus niger, Pelarut Air dan etanol, Aktivitas Antioksidan
ABSTRACT
Water is a universal solvent that is cheap and safer to use for nutraceutical products than organic solvents. Generally, the use of water solvents in the extraction of fermented products is carried out at high temperatures to stop the process fermentation at the desired time, but the use of high temperatures causes a decrease in bioactive activity on the substrate. In this study, tofu residue was fermented using Aspergillus niger for 3 days. Fermented products were extracted using variations of solvents are ethanol (EE), low temperature water (EA1) and high temperature water (EA2). Furthermore, phytochemical screening, determination of total phenolics, total flavonoids and their antioxidant activity were determined by DPPH scavenging method. The results of the phytochemical study of the three samples contained compounds such as alkaloids, flavonoids, phenols, saponins, tannins and steroids. The results of the total phenol content of EE, EA1 and EA2 samples were 301.57; 215.86 and 176.33 mg gallic acid / g extract and total flavonoid levels 60.4; 56; 13 mg quercetin / g extract. The antioxidant activity of ethanol extract (EE) was slightly higher than the water extract (EA1 and EA2) with the ability to inhibit DPPH radicals in a row of 80.3%; 78.9% and 77% at a concentration of 500 ppm and obtained the weight of extracts of ethanol solvents is 10 times smaller than water solvents (EA1 and EA2).
Keywords: Tofu residue, Fermentation, Aspergillus niger, Water and ethanol solvents, Antioxidant Activity
1598C19II | 1598 C 19 | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain