Text
Studi Aktivitas Inhibisi Agregasi Lisozim oleh Ekstrak Tempe Gembus dan Tempe Kedelai
RINGKASAN
Agregasi protein merupakan penyebab beragam penyakit degeneratif.
Penyakit yang muncul akibat proses terjadinya kesalahan pelipatan menyebabkan
protein dalam jaringan atau organ tubuh menggumpal dan mengalami disfungsi
ataupun fungsinya berubah. Tempe gembus dan tempe kedelai termasuk pangan
fungsional memiliki senyawa bioaktif yang dilaporkan mampu meredam berbagai
penyakit. Lisozim telah dikenal luas karena sifat antibakteri dan
antijamurnya.Protein ini didalam tubuh ditemukan pada air mata, air liur dan
dalam darah. Apabila protein ini kehilangan fungsinya akibat perubahan struktur,
maka akan menyebabkan fungsi organ tubuh menurun. Hen Egg White Lysozym
(HEWL) merupakan lisozim yang terkandung dalam putih telur ayam yang
banyak digunakan sebagai pemodelan untuk uji anti-agregasi. Penelitian ini
bertujuan untuk memperoleh produk fermentasi berbahan dasar kedelai berupa
tempe gembus dan tempe kedelai, memperoleh informasi aktivitas inhibisi
agregasi lisozim dan kadar total fenol serta total flavonoid oleh ekstrak tempe
gembus dan tempe kedelai.
Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan, antara lain : pembuatan
tempe gembus dan tempe kedelai dengan variasi lama waktu fermentasi,ekstraksi
tempe gembus dan tempe kedelai, pengeringan dengan evaporasi, freeze dry,
pengujian aktivitas inhibisi agregasi lisozim dengan metode turbidimetri dan
metode congo red menggunakan spektofotometri UV-Vis, serta pengujian kadar
total fenol dan total flavonoid dari ekstrak tempe gembus dan tempe kedelai.
Produk fermentasi dipanen pada hari ke-2 dan hari ke-3 dan dibandingkan dengan
produk fermentasi dari pasar.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah produk tempe gembus hari
ke-2, tempe gembus hari ke-3, tempe kedelai hari ke-2 dan tempe kedelai hari ke-
3. Secara umum aktivitas inhibisi agregasi lisozim oleh tempe gembus lebih tinggi
dibandingkan dengan aktivitas inhibisi agregasi lisozim oleh tempe kedelai.
Aktivitas inhibisi agregasi lisozim tertinggi ditunjukkan oleh ekstrak tempe
gembus kari ke-2 50 ppm sebesar 53,93%.Kadar total fenol tertinggi pada tempe
gembus hari ke-2 sebesar 2,5991 mg ekuivalen kuersetin/g ekstrak dan kadar total
flavonoid tertinggi ditunjukkan oleh tempe kedelai hari ke-3 sebesar 1,5714 mg
ekuivalen kuersetin/g ekstrak
SUMMARY
Protein aggregation is the cause of various degenerative diseases. Diseases
that arise due to the process of folding errors cause proteins in the tissues or
organs of the body to clot and change their dysfunction or function. Tempeh and
soybean tempeh including functional food have bioactive compounds which are
reported to be able to reduce various diseases. Lysozyme is widely known for its
antibacterial and antifungal properties. This protein in the body is found in tears,
saliva and in the blood. If this protein loses its function due to changes in
structure, it will cause the organ's function to decline. Hen Egg White Lysozym
(HEWL) is a lysozyme contained in chicken egg white which is widely used as a
model for anti-aggregation tests. The aim of this study was to obtain soy-based
fermented products in the form of tempeh and soybean tempeh, to obtain
information on inhibition activity of lysozyme aggregation and total phenol levels
and total flavonoids by extracts of tempeh and soybean tempeh.
The research was carried out in several stages, including: making tempeh
and soybean tempeh with variations in fermentation time, extraction of soybeans
and soybean tempeh, drying by evaporation, freeze dry, inhibition activity testing
of lysozyme aggregation by turbidimetry method and congo red method using
spectrophotometry UV-Vis, as well as testing the total phenol and total flavonoids
from extracts of tempeh and soybean tempeh. Fermented products are harvested
on the 2nd and 3rd day and compared to fermented products from the market.
The results obtained from this study were the products of the second day
tempeh, the third day tempeh, the second day soybean tempeh and the third day
soybean tempeh. In general, the inhibition activity of lysozyme aggregation by
tempeh was higher than the inhibition activity of lysozyme aggregation by
soybean tempeh. The highest inhibition activity of lysozyme aggregation was
released by the second day tempeh extract of 50 ppm curry gusts at 53.93%. The
highest total phenol content in the second day tempeh was 2.5991 mg equivalent
to quercetin / g extract and the highest total flavonoid content in the third day
soybean tempeh was 1.5714 mg equivalent to quercetin / g extract.
1571C19I | 1571 C 19-i | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain