Text
Pengaruh Komposisi Fosfolipid Wijen (Sesamum indicum l.) dan Fosfolipid kedelai terhadap Efisiensi Enkapsulasi Vitamin C dan β-Karoten serta Studi Komputasi Ab Initio
RINGKASAN
Vitamin C dan β-karoten merupakan senyawa penting yang diperlukan
tubuh manusia tetapi tubuh tidak dapat memproduksinya. Vitamin C mudah
terdegradasi dan mudah teroksidasi. Beta karoten memiliki sifat hidrofobisitas
tinggi dan stabilitas kimia yang rendah. Hal tersebut dapat diatasi dengan
mengenkapsulasi vitamin C dan β-karoten dalam liposom. Liposom mampu
mengurangi terjadinya reaksi oksidasi pada vitamin C dan meningkatkan stabilitas
vitamin C dan β-karoten. Liposom terbentuk dari molekul fosfolipid yang dapat
diisolasi dari biji wijen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengenkapsulasi
vitamin C dalam liposom yang tersusun dari campuran fosfolipid wijen dan
fosfolipid kedelai dengan penambahan kolesterol atau β-karoten. Penelitian ini
juga mempelajari interaksi yang terjadi antara fosfolipid dan vitamin C, fosfolipid
dan kolesterol, serta kolesterol dan vitamin C dengan menghitung energi interaksi
menggunakan metode komputasi ab initio.
Penelitian dilakukan dalam 5 tahap. Pertama, isolasi fosfolipid wijen.
Kedua, karakterisasi fosfolipid wijen menggunakan FTIR dan GC-MS. Ketiga,
tahap pembuatan liposom dengan variasi komposisi antara fosfolipid wijen dan
fosfolipid kedelai dengan penambahan kolesterol dan β-karoten dalam jumlah
tetap serta enkapsulasi vitamin C ke dalam liposom. Keempat, penentuan efisiensi
enkapsulasi (EE) pada temperatur 25˚C. Kelima, penentuan energi interaksi antara
fosfolipid dengan vitamin C, fosfolipid dengan kolesterol, serta kolesterol dengan
vitamin C.
Diperoleh fosfolipid wijen dengan kadar 0,0815% b/b. Hasil FTIR
menunjukkan puncak spesifik fosfolipid pada bilangan gelombang 3363 cm-1,
2924 cm-1,2855 cm-1, 1736 cm-1, 1234 cm-1, 1057 cm-1, dan 810 cm-1 yang
masing-masing menunjukkan vibrasi ulur N-H, vibrasi C-H asimetri dan simetri,
vibrasi ulur C=O, vibrasi ulur PO2-, vibrasi ulur C-O-P dan vibrasi ulur asimetri PO. Hasil GC-MS menunjukkan residu asam lemak dalam fosfolipid wijen adalah
asam palmitat, asam linoleat, asam oleat, dan asam stearat. Komposisi campuran
fosfolipid wijen: fosfolipid kedelai: kolesterol dan fosfolipid wijen: fosfolipid
kedelai: β-karoten terbaik adalah 3:1:1 (b/b) dengan %EE vitamin C 90,26% dan
88,00% serta %EE β-karoten dalam liposom tanpa vitamin C 79,82% dan dalam
liposom dengan vitamin C 84,92%. Berdasarkan perhitungan komputasi, energi
interaksi fosfolipid...vitamin C berkisar antara -17,3 kkalmol-1 sampai -17,6
kkalmol-1 bergantung pada panjang rantai asil fosfolipid sementara energi
interaksi fosfo4...kolesterol dan kolesterol...vitamin C sebesar -15,6973 kkalmol-1
dan -10,9162 kkalmol-1. Interaksi yang terjadi antara fosfolipid, kolesterol, dan
vitamin C merupakan ikatan hidrogen sedang
SUMMARY
Vitamin C and β-carotene are important compounds for human body but
the body can not produce them. Vitamin C is easily degraded and oxidized. Beta
carotene has high hydrophobicity and low chemical stability. This can be
overcome by encapsulating vitamin C and β-carotene in liposomes. Liposomes
can reduce the occurrence of oxidation reactions in vitamin C and increase the
stability of vitamin C and β-carotene. Liposomes are formed from phospholipid
molecules that can be isolated from sesame seeds. The purpose of this study was
to encapsulate vitamin C in liposomes which constitute of sesame phospholipids
and soy phospholipids with the addition of cholesterol or β-carotene. This study
also studied the interactions that occur between phospholipids and vitamin C,
phospholipids and cholesterol, also cholesterol and vitamin C by calculating the
interaction energy using ab initio computational methods.
The study was conducted in 5 stages. First, isolation of sesame
phospholipids. Second, characterization of sesame phospholipids using FTIR and
GC-MS. Third, the stage of making liposomes with variations in composition
between sesame phospholipids and soybean phospholipids with the addition of
fixed amounts of cholesterol and β-carotene and encapsulation of vitamin C into
liposomes in 25˚C. Fourth, determining the encapsulation efficiency (EE). Fifth,
determining the interaction energy between phospholipids with vitamin C,
phospholipids with cholesterol, and cholesterol with vitamin C.
Sesame phospholipid obtained with a concentration of 0.0815% w/ w.
FTIR results showed phospholipid specific peaks at wave numbers 3363 cm-1,
2924 cm-1,2855 cm-1, 1736 cm-1, 1234 cm-1, 1057 cm-1, and 810 cm-1, each of
which showed vibrations NH stretching, vibration of CH asymmetry and
symmetry, stretching vibration C=O, PO2- stretching vibration, COP stretching
vibration and asymmetry stretching vibration PO. GC-MS results show that fatty
acid residues in sesame phospholipids are palmitic acid, linoleic acid, oleic acid,
and stearic acid. The best mixture composition of sesame phospholipids: soy
phospholipids:cholesterol and sesame phospholipids:soy phospholipids: β-
carotene is 3:1:1 (w/w) with %EE of vitamin C 90.26% and 88.00% and %EE of
β- Carotene in liposomes without vitamin C was 79.82% and in liposomes with
vitamin C 84.92%. Based on computational calculations, the binding energy of
phospholipid... vitamin C ranges from -17.3 kcalmol-1 to -17.6 kcalmol-1 depending
on the length of the acyl chain while the binding energy of fosfo4...cholesterol and
cholesterol ...vitamin C amounting to -15,6973 kcalmol-1 and -10,9162 kcalmol-1.
The interactions that occur between phospholipids, cholesterol, and vitamin C are
medium hydrogen bonds
1565C19I | 1565 C 19-i | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain