Text
Produk Enkapsulasi Kafein dengan Metode Ekstrusi Menggunakan Penyalut Alginat
RINGKASAN
Kafein merupakan senyawa golongan alkaloid yang dilaporkan mempunyai
aktivitas sebagai antioksidan dan anti-inflamasi. Telah dilaporkan bahwa
penyerapan kafein dari saluran pencernaan sangat cepat mencapai 99% setelah
dikonsumsi selama 45 menit. Upaya untuk mengontrol pelepasan kafein setelah
konsumsi bermanfaat untuk aplikasi pada bidang kesehatan. Salah satu cara untuk
mengontrol pelepasan obat tersebut adalah dengan menyalutnya melalui proses
enkapsulasi. Pada penelitian ini, telah digunakan pembuatan enkapsulan kafein
dengan Na alginat sebagai bahan penyalut dan CaCl2 sebagai crosslinker
menggunakan metode ekstrusi. Beberapa karakter spesifik dari produk tersebut
dan karakteristik release juga telah dilakukan dalam penelitian ini
Riset ini dibagi menjadi dua tahapan yaitu, pembuatan mikropartikel kafein
dengan metode ekstrusi dan tahap pengujian meliputi uji efisiensi enkapsulasi
(EE), loading capacity (LC), controlled release (CR) serta karakterisasi produk
hasil enkapsulasi. Pembuatan mikrokapsul dilakukan pada berbagai variasi
konsentrasi kafein yang digunakan, yaitu 0,0625; 0,125; 0,3125; 1,25; 3,75; 6,25;
8,75; dan 11,25 mM. Semua produk enkapsulasi diuji efisiensi enkapsulasi (EE)
dan loading capacity (LC). Sementara uji controlled release (CR) hanya
dilakukan pada produk dengan LC tertinggi dan terendah selama 8 jam (2 jam
dalam pH 1,2 dan 6 jam dalam pH 7,4) dengan waktu pengambilan setiap 15
menit dan pemodelan simulated gastric fluid (pH asam) dan simulated intestinal
fluid (pH basa). Karakterisasi dan analisis morfologi produk enkapsulasi
dilakukan menggunakan FTIR dan SEM.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk enkapsulasi berupa beads yang
berbentuk bulat, padat, kaku dan berwarna kekuningan. Efisiensi enkapsulasi
menurun dan loading capacity meningkat seiring meningkatnya konsentrasi
kafein. Produk dengan konsentrasi 0,0625 mM memberikan nilai efisiensi
enkapsulasi tertinggi dan loading capacity terendah, yaitu sebesar 51.05%. dan
0,04% dan pada konsentrasi 11,25 mM memberikan nilai efisiensi enkapsulasi
terendah dan loading capacity tertinggi sebesar 7,27 % dan 1,17 %. Uji pelepasan
kafein dengan loading capacity terendah memberikan tingkat pelepasan pada pH
asam sebesar 96,01±0,32% dan pada kafein dengan loading capacity tertinggi
memberikan tingkat pelepasan pada pH asam sebesar 98,86±0,93%. Pada analisis
FTIR, terjadinya taut silang Ca-alginat dapat ditunjukkan dengan adanya
pergeseran bilangan gelombang pada vibrasi ulur asimetris COO- dari 1604,77 cm-
1 menjadi 1620,21 cm-1 dan vibrasi ulur simetris COO- dari 1419,61 cm-1 ke
1427,32 cm-1, sedangkan keberhasilan proses enkapsulasi kafein ditunjukkan
dengan adanya pergeseran bilangan gelombang pada gugus –OH dari 3448,72 cm-
1 menjadi 3425,58 cm-1. Analisis SEM menunjukkan morfologi permukaan yang
bulat, tidak rata, dan terdapat gumpalan bila dibandingkan mikropartikel alginate
yang belum terisi kafein yang memiliki morfologi permukaan yang bulat, tidak
sferis, dan berbentuk lipatan-lipatan.
SUMMARY
Caffeine is an alkaloid compound which has antioxidant and antiinflammatory activities. It has been proven that the number of calories from the
channel is very fast reaching 99% after being consumed for 45 minutes. Efforts to
control the release of caffeine after consumption. One way to control this
straightening mop is by coating it through the encapsulation process. In this study,
it was made encapsulating caffeine with Na alginate as coating material and CaCl2
as a crosslinker using the extrusion method. Some specific characteristics of the
product and types of releases have also been carried out in this study
This study was divided into two stages, namely, making caffeine
microparticles by extrusion method and analysis of encapsulation costs (EE),
loading capacity (LC), controlled release (CR) and product characterization of
encapsulated products. The making of microcapsules was carried out at various
concentrations of caffeine which is, namely 0.0625; 0.125; 0.3125; 1.25; 3.75;
6,25; 8.75; and 11.25 mM. All encapsulation (EE) cost and load capacity (LC)
encapsulation products. While a controlled release (CR) test was only performed
on products with the highest and lowest LC for 8 hours (2 hours in pH 1.2 and 6
hours at pH 7.4) with a take-up time of every 15 minutes and modeling simulation
of gastric fluid (acidic pH ) And simulated intestinal fluid (alkaline pH). The
characterization and morphological analysis of encapsulated products was carried
out using FTIR and SEM.
The results showed that the encapsulation product in the form of beads that
are round, solid, stiff and yellowish in color. Encapsulation costs decrease and
loading capacity increases with caffeine concentration. Products with a
concentration of 0.0625 mM provide the highest encapsulation value and the
lowest loading capacity, which is equal to 51.05%. and 0.04% and at a
concentration of 11.25 mM gave the lowest encapsulation value and the highest
loading capacity of 7.27% and 1.17%. The caffeine release test with the lowest
loading capacity gave a release rate at acid pH of 96.01 ± 0.32% and at caffeine
with the highest loading capacity which gave a rate of release at acidic pH of
98.86 ± 0.93%. In FTIR, producing crosslinking of Ca-alginate can emit in the
presence of number waves at asymmetrical stretching vibrations COO- from
1604.77 cm-1 to 1620.21 cm-1 and symmetrical stretching vibrations COO- from
1419.61 cm-1 to 1427 , 32 cm-1, while the caffeine encapsulation process was
released with a shift in the wave number of the -OH group from 3448.72 cm-1 to
3425.58 cm-1. SEM analysis showed that there was none, and could still be found
if the alginate microparticles that had not been filled with choriine had a round,
not spherical surface morphology and folds.
1563C19I | 1563 C 19-i | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain