Text
Pengambilan Timbal (II) menggunakan Metode Elektrokoagulasi sistem Fe(s) | Pb (II)(aq), Na2SO4(aq) || H2O(l) | C(s)
RINGKASAN
Keberadaan logam berat di perairan dapar memberikan efek yang
berbahaya di lingkungan. Logam berat memiliki sifat toksik dan tidak dapat
diuraikan secara biologis. Timbal adalah salah satu logam berat yang banyak
ditemukan dalam perairan dan industri. Keracunan logam timbal dapat
menyebabkan masalah kesehatan seperti kerusakan ginjal, sistem syaraf, sistem
reproduksi, sistem kardiovaskuler. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan
pengambilan logam timbal pada limbah artifisial Pb(NO3)2. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode elektrokoagulasi. Metode
elektrokoagulasi memiliki keunggulan yaitu, hemat energi, tingkat efektifitas yang
tinggi, dan endapan yang dihasilkan sedikit. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menentukan keadaan optimum yang digunakan selama proses
elektrokoagulasi yang dipengaruhi oleh faktor tegangan, rapat arus, konsentrasi
awal larutan, pH dan waktu. Selain itu juga dilakukan pembandingan metode
elektrokoagulasi dengan metode koagulasi, menentukan komposisi dari flok yang
dihasilkan selama proses elektrokoagulasi, dan juga menentukan kinetika reaksi
selama proses elektrokoagulasi.
Pada penelitian ini, elektroda besi digunakan sebagai anoda, elektroda
karbon digunakan sebagai katoda, serta larutan Pb(NO3)2 digunakan sebagai
limbah artifisialnya. Penambahan Na2SO4 dalam larutan Pb(NO3)2 bertujuan
sebagai elektrolit pendukung. Variasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
tegangan, konsentrasi awal larutan, pH larutan, dan waktu. Dari berbagai variasi
akan dihasilkan keadaan optimum yang digunakan dalam proses elektrokoagulasi.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah SSA, FTIR dan EDX.
Spektrofotometri Absorbansi Atom (SSA) digunakan untuk menganalisa
konsentrasi larutan Pb(NO3)2 sebelum dan sesudah elektrokoagulasi. Sedangkan
analisis FTIR dan EDX digunakan untuk karakterisasi flok sebelum dan sesudah
proses elektrokoagulasi.
Dari hasil pengambilan logam Pb(II) menggunakan metode
elektrokoagulasi, didapatkan kondisi optimum pada tegangan 3V, rapat arus 4,03
µA/cm2, konsentrasi awal larutan Pb (II) 48,01 mg/L, pH larutan awal Pb(II) 10
dan waktu elektrokoagulasi selama 150 menit dengan persentase pengambilan
sebesar 99,92%. Hasil analisis FTIR dan EDX terdapat atom Pb pada flok hasil
elektrokoagulasi. Hal ini menunjukkan adanya logam Pb yang terkoagulasi selama
proses elektrokoagulasi. Kinetika yang didapat dalam proses pengambilan logam
Pb(II) menggunakan metode elektrokoagulasi mengikuti persamaan kinetika orde
dua, dengan k = 1,3693 menit-1g.mg-1
SUMMARY
The presence of heavy metals in buffer waters has a dangerous effect on
the environment. Heavy metals have toxic properties and cannot be decomposed
biologically. Lead is one of the heavy metals found in many waters and industries.
Lead metal poisoning can cause health problems such as kidney damage, nervous
system, reproductive system, cardiovascular system. Therefore, in this study the
removal of lead metal in artificial waste Pb (NO3)2. The method in this study is
electrocoagulation method. Electrocoagulation method has the advantage that is,
energy saving, high level of effectiveness, and little deposits produced. The
purpose of this study was to determine the optimum condition in the
electrocoagulation process which is influenced by potential, current density, initial
concentration of solution, pH and time. In addition, a comparison of the
electrocoagulation method with the coagulation method was carried out,
determining the composition of the floc produced during the electrocoagulation
process, and also determining the reaction kinetics during the electrocoagulation
process.
In this study, iron electrodes were used as anodes, carbon electrodes were
used as cathodes, and Pb(NO3)2 solution was used as an artificial waste. The
addition of Na2SO4 in a solution of Pb(NO3)2 is intended as a supporting
electrolyte. Variations used in this study are potential, initial concentration of
solution, pH of solution, and time. From various variations will be produced the
optimum state used in the electrocoagulation process. The analytical methods
used in this study are AAS, FTIR and EDX. Atomic Absorbance
Spectrophotometry (AAS) is used to analyze the concentration of Pb(NO3)2
solution before and after electrocoagulation. While FTIR and EDX analysis is
used for floc characterization before and after the electrocoagulation process.
From the results of the removal of metal Pb (II) using electrocoagulation
method, the optimum conditions were obtained at 3V voltage, current density 4.03
µA / cm2, initial concentration of Pb (II) solution 48.01 mg/L, pH of initial Pb (II)
10 solution and electrocoagulation time for 150 minutes with a removal
percentage of 99.92%. FTIR and EDX analysis results there are Pb atoms on the
floc resulting from electrocoagulation. This shows the presence of metal Pb which
is coagulated during the electrocoagulation process. The kinetics obtained in the
process of removal of metal Pb (II) using electrocoagulation method follows the
equation of second order kinetics, with k = 1.3693 minutes-1g.mg-1
1557C19I | 1557 C 19-i | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain