Text
Pengaruh Komposisi Fosfolipid Kelapa (Cocos nucifera L.), Fosfolipid Kedelai, dan Kolesterol pada Liposom terhadap Efisiensi Enkapsulasi Vitamin C dan Beta Karoten
RINGKASAN
Liposom dapat dimanfaatkan sebagai bahan penghantar obat, seperti
vitamin C (polar) dan beta karoten (nonpolar) yang memiliki sifat mudah
teroksidasi oleh cahaya. Penyusun utama liposom adalah fosfolipid yang bersifat
amfifatik. Enkapsulasi bahan aktif liposom dipengaruhi oleh komposisi penyusun
membran bilayer liposom yang akan mempengaruhi permeabilitas dan fluiditas
membran. Ikatan rangkap dan panjang rantai asil fosfolipid dapat mempengaruhi
permeabilitas dan fluiditas membran. Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna
meningkatkan kemampuan liposom dalam mengenkapsulasi bahan aktif adalah
dengan cara memodifikasi komposisi penyusun membran liposom dengan
mencampurkan dua jenis fosfolipid dari sumber yang berbeda serta penambahan
kolesterol. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi fosfolipid
kelapa, menentukan pengaruh komposisi fosfolipid kelapa, fosfolipid kedelai, dan
kolesterol dalam liposom terhadap efisiensi enkapsulasi vitamin C dan beta karoten.
Penelitian ini terdiri dari 2 tahap, tahap pertama terdiri dari isolasi fosfolipid
kelapa yang meliputi maserasi, ekstraksi partisi, dan evaporasi, kemudian fosfolipid
hasil isolasi dikarakterisasi menggunakan FTIR, GC-MS, dan DSC; tahap kedua
yaitu pembuatan liposom dari fosfolipid kelapa, fosfolipid kedelai, dan kolesterol
menggunakan metode hidrasi, sonikasi, dan sentrifugasi, diikuti enkapsulasi
vitamin C dan beta karoten dalam liposom serta pengukuran efisiensi enkapsulasi
(EE) menggunakan spektrofotometer UV-Vis.
Diperoleh sebanyak 0,054% b/b fosfolipid kelapa yang berwarna kuning
kecoklatan dan berbentuk gel. Hasil FTIR fosfolipid kelapa menunjukkan adanya
vibrasi N-H, ulur CH2 simetri dan asimetri, ester C=O, serta PO4-. Hasil GC-MS
menunjukkan rantai asam lemak dalam fosfolipid kelapa adalah asam laurat, asam
miristat, asam palmitat, dan asam oleat. Berdasarkan hasil DSC, diperoleh nilai Tm
masing-masing sebesar 134,58°C; 172,27°C; 86,01°C, 95,43°C, dan 90,96°C untuk
campuran fosfolipid kelapa, fosfolipid kedelai, dan kolesterol, sedangkan untuk
campuran fosfolipid kelapa, fosfolipid kelapa, dan beta karoten diperoleh nilai Tm
sebesar 103,76°C; 101,98°C; 103,96; dan 94,21°C. Nilai efisiensi enkapsulasi (EE)
vitamin C tertinggi diperoleh sebesar 91,39%, sedangkan EE beta karoten tertinggi
dipeoleh sebesar 75,31%.xii
SUMMARY
Liposomes can be used as drug delivery agents, such as vitamin C (polar)
and beta carotene (nonpolar) which are easily oxidized by light. The main
constituents of liposomes are amphiphatic phospholipids. The encapsulation of the
active ingredient of liposomes is influenced by the composition of the composition
of the liposome membrane bilayer which will affect the permeability and fluidity of
the membrane. The double bond and the length of the phospholipid acyl chain can
affect the permeability and fluidity of the membrane. One effort that can be done to
improve the ability of liposomes in encapsulating active ingredients is by modifying
the composition of the membrane of liposomes by mixing two types of phospholipids
from different sources and adding cholesterol. The purpose of this study was to
isolate coconut phospholipids, determine the effect of the composition of coconut
phospholipids, soy phospholipids, and cholesterol in liposomes on the efficiency of
encapsulation of vitamin C and beta carotene.
This study consisted of 2 stages, the first stage consisted of isolation of
coconut phospholipids which included maceration, partition extraction, and
evaporation, then isolated phospholipids were characterized using FTIR, GC-MS,
and DSC; the second stage is the manufacture of liposomes from coconut
phospholipids, soy phospholipids, and cholesterol using hydration, sonication and
centrifugation methods, followed by encapsulation of vitamin C and beta carotene
in liposomes and measurement of encapsulation efficiency (EE) using UV-Vis
spectrophotometer.
Obtained as much as 0.054% w/w of coconut phospholipid which is
brownishyellow and gel shaped. Coconut phospholipid FTIR results showed N-H
vibrations, CH2 symmetry and asymmetry stretches, C=O esters, and PO4-. The GCMS results show that the fatty acid chains in phospholipid coconut are lauric acid,
myristic acid, palmitic acid, and oleic acid. Based on the results of the DSC,
obtained values of Tm respectively are 134.58°C; 172,27°C; 86.01°C, 95.43°C, and
90.96°C for a mixture of coconut phospholipids, soy phospholipids, and
cholesterol, while for the mixture of coconut phospholipids, coconut phospholipids,
and beta carotene obtained values of Tm are 103.76 °C ; 101,98 °C; 103.96; and
94,21°C. The highest vitamin C encapsulation efficiency (EE) obtained was
91.39%, while the highest EE beta carotene was 75.31%.
1556C19I | 1556 C 19-i | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain