Text
Biomonitoring Perairan Budidaya KJA Sistem IMTA dan Monokultur Berdasarkan Struktur Komunitas Makrozoobenthos di Kawasan Sea Farming Kepulauan Seribu, DKI Jakarta
ABSTRAK
Makrozoobenthos merupakan organisme yang menetap pada substrat keras
sampai lumpur berperan penting dalam komunitas dasar perairan. Perubahan
kualitas air dan substrat akan mempengaruhi struktur komunitas makrozoobenthos
sehingga dapat digunakan untuk menentukan biomonitoring kualitas perairan.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pola spasial dan temporal komunitas
makrozoobenthos di area budidaya ikan kawasan sea farming Kepulauan Seribu,
DKI Jakarta. Pengambilan sampel makrozoobenthos dilakukan tiga kali yaitu
pada April, Juli dan Oktober 2017, pada lokasi penelitian yaitu KJA IMTA, KJA
monokultur dan area referensi. Lokasi pengambilan sampel terdiri dari tiga stasiun
dengan tiga ulangan untuk masing-masing stasiun. Data yang diperoleh dianalisis
dengan menggunakan perangkat lunak PRIMER V.6.1.5 dan SPSS versi 17, untuk
membandingkan jumlah taksa (S), indeks keragaman Shanon-Wiener (H'), indeks
kemarataan Pielou’s (e) dan kurva k-dominance antar waktu dan lokasi. Hasil
analisis struktur komunitas makrozoobenthos yang meliputi indeks
keanekaragaman, keseragaman dan kemerataan jenis, taksa dominan, taksa
oportunistik, serta kurva k- dominance mengindikasikan adanya gangguan
lingkungan di area budidaya (KJA IMTA dan KJA monokultur) dibandingkan
dengan area referensi. Substrat berupa silt atau lanau merupakan parameter abiotik
yang paling mempengaruhi struktur komunitas makrozoobenthos (R = 0,673
stepwise regresion). Taksa oportunistik (spionidae dan capitellidae) ditemukan
pada lokasi budidaya baik sistem KJA IMTA dan KJA monokultur yang
mengindikasikan adanya gangguan lingkungan pada lokasi tersebut.
Kata kunci: makrozoobenthos, struktur komunitas, biomonitoring, taksa
oportunistik, gangguan lingkungan
ABSTRACT
Macrozoobenthos are organisms that settle on hard substrates until mud plays an
important role in the basic waters of the community. Changes in water quality and
substrate will affect the macrozoobenthos community structure so that it can be
used to determine the biomonitoring of water quality. This study aims to study the
spatial and temporal patterns of the macrozoobenthos community in the area of
fish farming in the sea farming area of Kepulauan Seribu Islands, DKI Jakarta.
Macrozoobenthos sampling was carried out three times, namely in April, July and
October 2017, in the study locations namely KJA IMTA, KJA monoculture and
reference area. The sampling location consists of three stations with three
replications for each station. The data obtained were analyzed using PRIMER
V.6.1.5 and SPSS version 17 software, to compare the number of taxa (S),
Shanon-Wiener diversity index (H '), Pielou's (e) equality index and k-dominance
curve over time and location. The results of macrozoobenthos community
structure analysis which included diversity index, uniformity and evenness of
species, dominant taxa, opportunistic taxa, and k-dominance curves indicated the
existence of environmental disturbances in the cultivation area (KJA IMTA and
KJA monoculture) compared to the reference area. The substrate in the form of
silt or silt is an abiotic parameter that most influences the macrozoobenthos
community structure (R = 0.673 stepwise regression). Opportunistic taksa
(spionidae and capitellidae) was found in the cultivation location both the KJA
IMTA system and the monoculture KJA which indicated an environmental
disturbance at that location.
Keywords: macrozoobenthos, community structure, biomonitoring, opportunistic
taxa, environmental disturbances
046S2BIO19I | 046 S2BIO 19-i | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain