Text
Efisiensi Ketebalan Timbal (Plumbum) Pada Pakaian Pekerja Radiasi (Apron) Fluoroskopi Instalasi Radiologi Dr. Kariadi Semarang
INTISARI
Telah dilakukan penelitian mengenai efisiensi ketebalan timbal pada apron pekerja radiasi fluoroskopi RSUP Dr.Kariadi dengan tujuan untuk mengetahui laju dosis yang melewati apron dilakukan dengan pengukuran langsung menggunakan survey meter, mengevaluasi ketebalan Pb pada apron serta membandingkannya dengan yang ditetapkan Bapeten. Pada penelitian ini menggunakan 4 variasi ketebalan apron yang setara dengan 0,25 mm, 0,30 mm, 0,35 mm dan 0,50 mm Pb. Penelitian ini menggunakan jenis pemeriksaan Pereutaneus Trans Billiary Drainase (PTBD) selama 1 jam dengan waktu paparan ± 10 menit dengan jumlah pemeriksaan rata-rata 5 pasien/hari dan operasional kerja 5 hari/minggu. Hasil perhitungan dosis yang diterima pekerja radiasi selama setahun menggunakan apron dengan ketebalan 0,25 mm Pb sebesar 70,39 mSv. Dosis yang diterima pekerja radiasi selama satu tahun menggunakan apron dengan ketebalan 0,30 mm Pb sebesar 37,68 mSv. Dosis yang diterima pekerja radiasi selama satu tahun menggunakan apron dengan ketebalan 0,35 mm Pb sebesar 27,31 mSv. Dosis yang diterima pekerja radiasi selama satu tahun menggunakan apron dengan ketebalan 0,50 mm Pb sebesar 10,33 mSv. Apron yang aman digunakan petugas radiasi di ruang fluoroskopi rumah sakit Dr. Kariadi adalah apron dengan memiliki ketebalan yang setara dengan 0,5 mm Pb dan untuk 0,35 mm Pb perlu diwaspadai karena berdasarkan Perka Bapeten No 4 Tahun 2014 tentang Proteksi dan Keselamatan Radiasi Dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir menyatakan nilai batas dosis rata-rata 20 mSv pertahun selama 5 tahun berturut-turut dan 50 mSv pada tahun tertentu. Sedangkan untuk apron dengan ketebalan 0,25 mm dan 0,30 mm Pb tidak aman untuk digunakan karena melebihi nilai batas dosis yang telah ditetapkan.
Kata Kunci: Fluoroskopi, Apron, Nilai Batas Dosis, Pereutaneus Trans Billiary Drainase
ABSTRACT
Research on the efficiency of lead thickness in the apron of fluoroscopic radiation at RSUP Dr. Kariadi has been done with the purpose of study to know the dose rate that passes through the apron by direct measurement using a survey meter, evaluating Pb thickness at the apron and compare it to what was set by Bapeten. In this study using 4 variations in apron thickness equal to 0.25 mm, 0.30 mm, 0.35 mm and 0.50 mm Pb. This study uses a type of Pereutaneous Trans Billiary Drainage (PTBD) examination during hours with exposure time t 10 minutes with the number of examinations on average 5 patients / day and work operations 5 days / week. The results of calculating the dose received by radiation workers for a year using an apron with thickness 0.25 mm Pb of 70.39 mSv. The dose received by radiation workers for one year uses an apron with a thickness of 0.30 mm Pb of 37.68 mSv. The dose received by radiation workers for one year uses an apron with a thickness of 0.35 mm Pb of 27.31 mSv. The dose received by radiation workers for one year uses an apron with a thickness of 0.50 mm Pb of 10.33 mSv. The apron that is safe to use by radiation workers in the fluoroscopy room of Dr. Kariadi hospital is an apron with a thickness equivalent to 0.5 mm Pb and for 0.35 mm Pb it needs to be watched out because based on Perka Bapeten No. 4 of 2014 concerning Radiation Protection and Safety in Utilization Nuclear Power states that the average dose limit is 20 mSv/year for 5 consecutive years and 50 mSv in a given year. While for aprons with a thickness of 0.25 mm and 0.30 mm Pb it is not safe to use because it exceeds the dosage limit value that has been set.
Key Words: Fluoroscopy, Apron, Dosage Limit Value, Pereutaneous Trans Billiary Drainage
1342D19I | 1342 D 19-i | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain