Text
Perbandingan Metode Simple Additive Weighting dan Fuzzy Simple Additive Weighting Pada Aplikasi Daerah Rawan Kriminalitas di Kota Semarang
ABSTRAK
Kriminalitas merupakan salah satu permasalahan pelik dalam kehidupan masyarakat mengenai masalah keamanan dan ketentraman. Di Kota-kota besar di Indonesia, khususnya di Kota Semarang masih didominasi oleh adanya tindak kriminalitas yang tinggi. Penelitian ini mengembangkan suatu Aplikasi Daerah Rawan Kriminalitas dengan kriteria- kriteria yang dianalisis sebagai penyebab kriminalitas. Pembangunan Aplikasi ini menggunakan metode pengembangan prototipe serta menggunakan bahasa pemrograman PHP, DBMS MySQL, metode Simple Additive Weighting dan Fuzzy Simple Additive Weighting. Penentuan daerah rawan kriminalitas merupakan salah satu jenis Sistem Pendukung Keputusan (SPK). Kriteria yang digunakan sebagai penentuan penyebab kriminalitas adalah kinerja polsek, angka tindak kejahatan, kepadatan penduduk dan angka kemiskinan. Banyaknya aspek yang harus dianalisis tersebut maka digunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) dan Fuzzy Simple Additive Weighting (FSAW) yang kemudian akan dibandingkan hasilnya. Tingkat kerawanan dibedakan menjadi empat kelas kerawanan yaitu daerah tidak rawan kriminalitas, daerah cukup rawan kriminalitas, daerah rawan kriminalitas, dan daerah sangat rawan kriminalitas. Keluaran dari Aplikasi ini yaitu diperoleh perbedaan data daerah rawan kriminalitas untuk setiap kelurahan di Kota Semarang yang ditampilkan per bulan berdasarkan kedua metode yang digunakan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode SAW memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode Fuzzy SAW. Metode SAW memiliki akurasi 90.4% sedangkan metode Fuzzy SAW memiliki tingkat akurasi 78.53%.
Kata Kunci: Simple Additive Weighting, Fuzzy Simple Additive Weighting, Rawan Kriminalitas, Kota Semarang
ABSTRACT
Criminality is one of the most complicated issues in people's lives regarding security and peace issues. In Big Cities in Indonesia, especially in Semarang City is still dominated by high crime. This thesis develops a Critical Area Information System with criteria that are analyzed as the cause of criminality. The development of this system uses prototype development method and uses PHP programming language, DBMS, MySQL, and Simple Additive Weighting and Fuzzy Simple Additive Weighting methods. Determination of crime prone areas is one type of Decision Support System (DSS). The criteria used to determine the causes of crime are the performance of the police, crime rate, population density and poverty rate. The number of aspects that must be analyzed is then used Simple Additive Weighting (SAW) and Fuzzy Simple Additive Weighting (FSAW) method which will then compare the result. The level of vulnerability is divided into four classes of vulnerability, namely areas not prone to criminality, areas prone to crime, crime prone areas, and areas very vulnerable to criminality. The output of this system is obtained by the difference of crime prone area data for each kelurahan in Semarang City which is displayed per month based on the two methods used. The results of this study indicate that the SAW method has a higher level of accuracy than the Fuzzy SAW method. The SAW method has an accuracy of 90.4% while the Fuzzy SAW method has an accuracy rate of 78.53%.
Keywords : Information System, Simple Additive Weighting, Fuzzy Simple Additive Weighting ,Crime-prone, Semarang City
675F18IV | 675 F 18 | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain