Text
Pemodelan 3D Bawah Permukaan Gunung Merapi Dengan Data Geomagnet Tahun 2012
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian dengan menggunakan metode geomagnet di area Gunung Merapi, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk pemodelan 3D bawah permukaan gunung merapi menggunakan metode geomagnet dengan software Oasis Montaj version 8.1 dan menghitung estimasi dimensi volume kantong magma Gunung Merapi. Pengolahan data dilakukan dengan koreksi variasi harian dan koreksi IGRF (International Geometric Reference Field) pada data anomali medan magnet. Hasil dari koreksi pada data anomali medan magnet berupa kontur anomali medan magnet total yang kemudian dilakukan kontinuasi ke atas. Hasil dari proses kontinuasi ke atas berupa kontur anomali lokal dan regional, dan hasil kontur anomali lokal dilakukan Hasil dari pemodelan 3D dengan 5 sayatan diperoleh adanya nilai suseptibilitas rendah, suseptibilitas sedang dan suseptibilitas tinggi. Nilai suseptibilitas rendah dipengaruhi oleh suhu dan tekanan yang tinggi sehingga diduga terdapat manifestasi atau reservoir dan termasuk batuan sedimen. Nilai suseptibilitas tinggi merupakan batuan intrusi yang diakibatkan oleh proses vulkanik pada massa pembentukan yang naik keatas dan membeku dipermukaan. Pada dasarnya kantong magma berada pada nilai anomali rendah yang dipengaruhi oleh nilai suseptibilitas rendah dan termasuk batuan beku di sebelah barat daerah penelitian. Pemodelan kantong magma (magma chambers) gunung merapi yang memiliki volume kurang lebih 1,15 〖km〗^3 berada pada koordinat UTM 440000 s.d 450500 Easting dan 9164000 s.d 9173000 Northing yang terletak pada kedalaman 2.300 m di bawah puncak gunung merapi.
Kata Kunci : Metode geomagnet, Gunung Merapi, kantong magma, pemodelan 3D,
anomali medan magnet total, suseptibilitas.
ABSTRACT
Geomagnet method research has been done on Merapi Volcano in Yogyakarta Province,. The aim of this research are to create a 3D modelling of the subsurface of Merapi Volcano using geomagnet method and to calculate the estimatated volume dimension of Merapi Volcano magma chamber. Measurement data is processed by the daily variation correction IGRF (International Geometric Refrence Field) on magnetic field anomaly data. The result of magnetics field anomaly correction is the contour of total magnetic field which then used for the upward continuation process and reduction to pole process. The result of anomaly local contour is then reduction to pole process which was then modeled in 3D using the Oasis Montaj software. The result of from 3D modeling with 5 incision was found to have a low susceptibility , medium susceptibility, and high susceptibility. The low susceptibility value is influenced by high temperature (T) and pressure (P) so that there are suspected manifestations or reservoir and included sedimentary rocks. High susceptibility High susceptibility values are intrusive rocks caused by volcanic processes in the forming mass rising upward and freezing on the surface. Basically the magma chamber is on which has a low anomalous value influenced by low susceptibility value and included igneous rocks in the west of the study area. Magma chambers modeling of Merapi Volcano which has a volume of approximately 1,15 〖km〗^3located at coordinates UTM 440000 s.d 450500 Easting dan 9164000 s.d 9173000 Northing located at a depth of 2.300 m below the top of Merapi Volcano.
Keywords: Geomagnet method, merapi volcano, magma chamber, 3D modelling,
anomaly magnetic total field, suseptibility.
1259D18III | 1259 D 18 | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain