Text
Peramalan Harga Saham Dengan Metode Logistic Smooth Transition Autoregressive (LSTAR) (Studi Kasus Pada Harga Saham Mingguan PT. Bank Mandiri Tbk Periode 03 Januari 2011 sampai 24 Desember 2018)
ABSTRAK
Perbandingan Struktur Komunitas Fitoplankton dan Status Mutu Sumber
Mata Air PDAM Kabupaten Temanggung.
Temanggung merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang cukup
potensial akan mata air. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten
Temanggung menggunakan air dari mata air untuk menyuplai air bersih ke seluruh
Kabupaten Temanggung, sehingga perlu dilakukan monitoring kualitas mata air.
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan struktur komunitas fitoplankton dan
status mutu pada 4 mata air sumber mata air utama yang digunakan sebagai air
sumber oleh PDAM, yaitu Mata Air Jumprit, Mata Air Tuk Mulyo, Mata Air
Pikatan dan Mata Air Tuk Sidandang. Komposisi fitoplankton berkaitan erat
dengan sifat fisik dan kimia di badan air, sehingga dapat digunakan untuk
memonitor kondisi perairan. Pengujian status mutu dilakukan dengan
menggunakan metode STORET untuk membandingkan kualitas air dengan baku
mutu air kelas I, dan indeks saprobik untuk mengetahui status pencemaran. Sampel
diambil dari 5 titik di masing-masing mata air. Sampel disaring dengan plankton
net, kemudian diamati di bawah mikroskop untuk mengetahui spesies fitoplankton
yang hidup di mata air tersebut. Keanekaragaman fitoplankton di keempat mata air
termasuk ke dalam kriteria sedang. Indeks keanekaragaman tertinggi dimiliki Mata
Air Sidandang yaitu sebesar 2,51, kemudian diikuti Mata Air Jumprit sebesar 2,45,
Mata Air Pikatan sebesar 2,25 dan yang paling kecil dimiliki Mata Air Tuk Mulyo
yaitu sebesar 1,18. Indeks kemerataan tertinggi dimiliki Mata Air Jumprit dan Mata
Air Sidandang yaitu sebesar 0,29 dan 0,28, diikuti Mata Air Pikatan yaitu sebesar
0,24 dan yang paling kecil adalah Mata Air Tuk Mulyo yaitu sebesar 0,11. Indeks
dominansi tertinggi dimiliki Mata Air Tuk Mulyo yaitu sebesar 0,52, diikuti Mata
Air Pikatan sebesar 0,14, Mata Air Jumprit dan Mata Air Tuk Sidandang masingmasing sebesar 0,11. Status mutu keempat mata air termasuk ke dalam kelas C atau
masuk dalam kriteria tercemar sedang untuk baku mutu air kelas I. Indeks saprobik
menunjukkan bahwa Mata Air Jumprit, Tuk Mulyo dan Tuk Sidandang memiliki
derajat pencemaran ringan, dan Mata Air Pikatan memiliki derajat pencemaran
sedang, namun keempat perairan ini termasuk ke dalam kategori sedikit senyawa
organik dan anorganik.
Kata kunci : Biomonitoring, Fitoplankton, Mata Air
ABSTRACT
Comparison Study on Community Structure of Phytoplankton and Quality
Status of Spring Water Used for Regional Company of Drinking Water in
Temanggung Regency
Temanggung is one of the regencies in Central Java that has some areas of springs.
These springs are used by regional company of drinking water in Temanggung
regency to supply clean drinking water to entire regions. Therefore, study on the
quality springs water is urgently needed. This research is aimed to compare
community structure of phytoplankton and quality status of four springs station that
mostly used by regional company of drinking water, namely Jumprit, Tuk Mulyo,
Pikatan and Tuk Sidandang. The composition of phytoplankton is mainly influenced
by the physical and chemical properties of the water column. STORET method was
used to compare the quality of water spring to the quality standard, and saprobic
index was used to assess the pollution status. Samples were filtered using plankton
net and observe under binocular microscope to identify the species of
phytoplankton. The diversity of the phytoplankton of each spring according of
Shannon-Wiener indices were considered as a moderately diverse community at all
stations. Sidandang station exhibited the highest value among them (H’= 2.51),
then Jumprit, Pikatan and Tuk Mulyo i.e H’= 2.45; H’=2.25; and H’=1.18,
respectively. The evenness value showed that each spring was considered as low
even community. Jumprit station exhibited the highest index of evenness among
them (e= 0.29), Sidandang, Pikatan and Tuk Mulyo i.e e=0.28; e=0,24 and e=0.11
respectively. The index of dominance is inversely proportional with index of
evenness. The highest one is possessed by Tuk Mulyo that is 0.52, then Pikatan,
Jumprit and Sidandang that is 0.14, 0.11 and 0.11 respectively. Quality status of
spring waters based on STORET method indicate that four of them are considered
as C class water, indicating the moderate pollution for first grade water quality
standard. Quality status based on Saprobic index show that Jumprit, Tuk Mulyo
and Sidandang are lightly polluted (X = +0.9, +1,05 and +1.3 respectively), while
Pikatan are moderately polluted (X = –0.42).
Keyword : Biomonitoring, Phytoplankton, Spring water
1440B20IV | 1440 B 20-iv | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain