Text
Pemodelan Pengeluaran Perkapita dan Pesrsentase Penduduk Miskin di Jawa Tengah Menggunakan Regresi Birespon spline Truncated
ABSTRAK
Badan Pusat Statistik menyatakan pengeluaran perkapita rata-rata Masyarakat Jawa Tengah pada tahun 2016 sekitar 27.808 rupiah per hari. Nilai ini dinilai masih rendah, karena telah mencakup semua kebutuhan hidup seorang individu. Rendahnya pengeluaran perkapita (Y1) menandakan masih rendahnya kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah. Indikator lain yang dapat digunakan untuk mengukur kesejahteraan masyarakat adalah persentase penduduk miskin (Y2). Melalui variabel ini dapat diketahui berapa proporsi masyarakat yang masih kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya. Banyak faktor yang diduga mempengaruhi kesejahteraan, salah satunya variabel rata-rata lama sekolah. Penelitian ini bertujuan mendapatkan model terbaik dan mengetahui kebaikan model tersebut. Pendekatan dilakukan dengan regresi nonparametrik yaitu regresi birespon spline truncated. Model birespon spline truncated terbaik sangat tergantung pada penentuan orde dan lokasi titik knot optimal yaitu yang memiliki nilai Mean Square Error (MSE) minimum. Pada penelitian ini, model terbaik diperoleh ketika Y1 berorde 2 dan Y2 berorde 2 dengan lima titik knot. Lokasi titik knot yang diperoleh yaitu 7,05; 7,17; 7,32; 9,82 dan 10,29 yang menghasilkan nilai MSE sebesar 662634,2. Kebaikan model diukur berdasarkan Rsquare dan MAPE, nilai Rsquare 43,21% berarti keragaman variabel respon yang dapat diterangkan oleh variabel prediktor sebesar 43,21% sedangkan sisanya dipengaruhi variabel lain dan MAPE 14,25%. Berdasarkan nilai MAPE dapat dikatakan kinerja model baik.
Kata Kunci: Kesejahteraan, Pengeluaran perkapita, Persentase Penduduk Miskin, Birespon Spline, Truncated, MSE
ABSTRACT
The Central Bureau of Statistics states that the average per capita spending of Central Java Community in 2016 is around 27,808 rupiah per day. This value is still considered low, because it covers all the needs of an individual's life. The low expenditure per capita indicates the low level of welfare. Another indicator that can be used to measure community welfare is the percentage of poverty. Through this variable can be known how proportion of people who still difficult to meet their needs. Many factors are suspected to affect welfare, one of which is the average variable of school length. This study aims to get the best model and know the goodness of the model. Approach is done by nonparametric regression that is regres birespon spline truncated. Nonparametric approach is done when data function does not show certain pattern. The best spline truncated birespon model is highly dependent on determining the order and location of the optimal knot point that has a minimum Mean Square Error (MSE) value. In this study, the best model is obtained when Y1 is 2 and Y2 is 2 with five knots. The location of the knot point obtained is 7,05; 7,17; 7,32; 9,82 and 10,29 with MSE value of 662634,2. The goodness of the model is measured based on Rsquare and MAPE, R-Square=43.21%, means the variance of response variables that can be explained by the predictor variable are 43.21% while the rest is influenced by other variables and MAPE=14.25% means the error in the prediction data are 14.25%.
Keywords: Welfare, Expenditure, Percentage of Povery, Birespon Spline, Truncated, MSE
641E18III | 641 E 18 | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain