Text
Enkapsulasi Eugenol Dalam Kitosan-Tripolifosfat: Variasi Jumlah Eugenol Terhadap Karakter Produk Dan Hasil Uji Pelepasan Secara In Vitro
RINGKASAN
Eugenol (C10H12O2), merupakan komponen utama minyak atsiri dari
minyak cengkeh (Syzygium aromaticum). Senyawa jenis fenolat ini telah
dilaporkan memiliki aktivitas biologis yang sangat potensial, seperti antibakteri
dan antikanker. Telah pula diindikasikan bahwa senyawa bioaktif ini mempunyai
keterbatasan, seperti sifat mudah menguap dan memiliki bioavailabilitas yang
sangat rendah. Usaha untuk mengurangi kelemahan tersebut perlu dilakukan,
salah satunya adalah melalui proses enkapsulasi. Dalam penelitian ini telah
dilakukan enkapsulasi eugenol dengan kitosan sebagai penyalut dan natrium
tripolifosfat sebagai crosslinker menggunakan teknik koaservasi. Karakteristik
produk enkapsulasi dari hasil penelitian ini diharapkan dapat melengkapi datadata hasil yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya.
Penelitian dibagi menjadi 3 bagian yakni, enkapsulasi eugenol
menggunakan kitosan sebagai penyalut dan NaTPP sebagai crosslinker, analisis
produk meliputi efisiensi enkapsulasi, loading capacity dan uji pelepasan secara
in vitro dan yang ketiga yaitu karakterisasi produk menggunakan FTIR dan SEM .
Pembuatan kapsul eugenol dilakukan pada berbagai konsentrasi eugenol, yaitu
25% (A), 50% (B), 75%(C), 100%(D), 125%(E), 150%(F) dan 175%(G) (g/g).
Semua produk tersebut dilakukan penentuan nilai loading capacity (LC) dan
efisiensi enkapsulasinya (EE). Uji pelepasan dilakukan untuk produk dengan nilai
LC optimum dan minimum, dua jenis media digunakan dalam uji ini, yaitu
pemodelan simulated gastric fluid (media asam) dan simulated intestinal fluid
(media basa). Uji ini ditentukan selama 180 menit, dengan pengambilan sampel
pada selang waktu tertentu. Kemungkinan adanya interaksi kimiawi dianalisis
menggunakan Fourier Transform Infrared (FTIR) untuk 3 produk terpilih.
Morfologi permukaan dianalisis dengan Scanning Electron Microscope (SEM)
pada produk dengan nilai LC optimum.
Produk enkapsulasi berupa serbuk berwarna putih sampai putih
kekuningan. Produk F (150%), memberikan nilai EE dan LC tertinggi, yakni
sebesar 72,63% dan 43,96%. Uji pelepasan pada media asam untuk produk
dengan EE minimum (A) dan optimum (F) sebesar 99,3% dan 86,34% pada menit
ke 15 dan hanya mengalami peningkatan masing-masing 0,7% dan 8,89% sampai
menit ke 180. Pada media basa untuk produk A dan F masing-masing pelepasan
sebesar 92,65% dan 85,04% pada 15 menit pertama dan hanya mengalami
peningkatan masing-masing sebesar 2,39% dan 8,18% sampai menit ke 180.
Ledakan (brust release) awal eugenol yang besar diperoleh pada produk dengan
nilai LC dan EE minimum. Keberhasilan enkapsulasi ditunjukkan dengan adanya
puncak karakteristik eugenol pada spektra FTIR produk enkapsulasi sedangkan,
interaksi antara kitosan-TPP dengan eugenol diduga dapat terjadi, mengingat
adanya pergeseran bilangan gelombang vibrasi –O-H, terutama pada produk F,
yakni sebesar 30,86 cm-1. Hasil analisis SEM menunjukkan morfologi permukaan
produk enkapsulasi yang kasar dan porositas yang lebih tinggi dibandingkan
dengan blanko.
SUMMARY
Eugennol (C10H12O2), is a major component of essential oil of clove oil
(Syzygium aromaticum). This phenolic compound has a potent biological activity,
such as antibacterial and anticancer. However, most plant-derived bioactive
compounds, including eugenol, are volatile and less bioavailability. Effort to
reduce these weaknesses need to be done, one of which is through the process of
encapsulation. In this research, eugenol was encapsulated with chitosan as coating
and sodium tripolyphosphate as crosslinker. Coacervation techniques was selected
for eugenol encapsulation process. The characteristics of product from this study
are expected to complement the results data that have been done in previous
studies.
The research was divied into 3 stage, ie encapsulation of eugenol using
chitosan as coating and NaTPP as crosslinker, analysis of product includes
encapsulation efficiency, loading capacity and in vitro release and characterization
product using FTIR and SEM. All these products were analyzed its encapsulation
efficiency (EE) and loading capacity (LC). In vitro release characteristic was
performed on the product with minimum and optimum LC value during 180
minutes, with sampling at a specified time intervals. Two type of media were used
in this test, namely simulated gastric fluid (acid medium) and simulated intestinal
fluid (base medium). The possible interaction between chitosan-tpp and its active
compound was analyzed using Fourier Transform Infrared (FTIR) for 3 selected
products. The surface morphology of the optimum product was analyzed using
Scanning Electron Microscop (SEM).
The encapsulation products are white to yellowish white powder. Product
F (150%) gives the highest value of LC and EE, that is equal to 72,63% and
43,96%. Release for product with minimum LC(A) in acid medium was 99.3%
and 86.34% at the 15th minute and only increased by 0.7% and 8.89% until
minute To 180. While, in base medium was 2.65% and 85.04% in the first 15
minutes and only increased 2.39% and 8.18%, respectively, until 180 minutes.
Initial burst of eugenol was higher on the product at LC minimum than optimum.
The succes of encapsulation with the presence of eugenol peak on FTIR spectrum
of products and the shift of the -OH band vibration, especially in product F (30.86
cm
- 1) which shows the interaction between chitosan and eugenol. The surface
morphology of the encapsulation product showed rough surface and higger
porosity than the blank.
1417C17IV | 1417 C 17-iv | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain