Text
Pengaruh Waktu Hidrotermal Terhadap Kristalinitas Zeolit Dari Abu Layang Batubara
RINGKASAN
Abu layang batubara merupakan limbah insudtri yang dihasilkan dari
pembakaran batubara yang terdiri dari partikel halus. Hasil analisis abu layang
mengandung oksida-oksida logam dengan komponen utama SiO2 40,92 % dan Al2O3
31,91% hal tersebut menunjukkan adanya kemiripan komponen kimia antara abu
layang dengan zeolit. Adanya kemiripan tersebut telah mendorong para peneliti untuk
memanfaatkan abu layang sebagai bahan dasar sintesis zeolit.
Sintesis nanokristal zeolit dari abu layang batubara melaui tahapan, yaitu
preparasi abu layang dengan pengayakan 170 mesh, pencampuran larutan natrium
aluminat dengan larutan natrium silikat dari abu layang batubara, dan sintesis
nanokristal zeolit dengan menggunakan metode hidrotermal. Pada tahap sintesis
nanokristal zeolit dilakukan variasi waktu hidrotermal selama 4, 12 dan 24 jam.
Nanokristal zeolit hasil sintesis di karakterisasi dengan fourier transform
infraredspectrometer (FTIR), X ray diffractometer (XRD), and scanning electron
microscope-energy dispersive X-ray (SEM-EDX).
Hasil analisa XRD menunjukan bahwa sintesis zeolit menghasilkan campuran
sodalit dan zeolit A. Kristal sodlit mempunyai kristalinitas tertinggi pada variasi waktu
hidrotermal 24 jam sodalit 18%. Ukuran kristal sodalit masing-masing yaitu sebesar
16,82; 16,43 dan 20,75 nm. Analisis FTIR menunjukan puncak-puncak yang
merupakan gugus fungsi kerangka zeolit. Analisa SEM bentuk permukaan sodalit
geometri memanjang (jarum) ukuran morfologi permukaan zeolit mengalami
peningkatan struktur yang lebih teratur seiring dengan bertambahnya waktu
hidrotermal.
SUMMARY
Many factories use coal as fuel and coal fly ash waste that is produced from
coal combustion process is very large that give bad impact on environment. Electric
steam power plant is one of these factories. Coal fly ash contains SiO2 and AlO2 that
can be used as a raw material in nanocrystalzeolit synthesis.
Nanocrystal zeolit from coal fly ash was produced by preparation of fly ash
with sieving 170 mesh, mixing sodium aluminate solution with sodium silicate
solution, and synthesis of nanocrystal zeolit using hydrothermal method with variation
of hydrothermal times are 4, 12, and 24 hours. Products of nanocrystal zeolit are
examined by several form analysis, including the fourier transform infrared
spectrometer (FTIR), X ray diffractometer (XRD), and scanning electron microscopeenergy dispersive X-ray (SEM-EDX).
XRD analysis showed that the zeolit synthesis produces a mixture of zeolit A
and sodalite. Sodalite has the highest crystallinity at 24-hour hydrothermal time
variations in the amount of 18%. A zeolit crystal size of each is equal to 16.82; 16.43
and 20.75 nm. FTIR analysis showed peaks that are the functional groups zeolit
framework. SEM analysis of surface forms of sodalite orthorhombic, the size of the
surface morphology of zeolit increased with increasing hydrothermal time.
1377C17III | 546 HER p | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain