Text
Pengaruh Jenis Gugus Fungsi Pada Polimer Turunan Eugenol Terhadap Selektivitas Adsorpsi Ionic Imprinted Polymer (IIP) Ion Logam Fe
RINGKASAN
Polusi air oleh bahan kimia merupakan problem seluruh dunia. Ion logam
berat adalah salah satu yang sangat berbahaya karena sangat toksik walaupun
dalam jumlah kecil. Walaupun logam besi merupakan mineral esensial,
keberadaanya dalam air minum dan air tanah bisa menyebabkan masalah, seperti
memberi rasa logam, bau, kekeruhan dan memberikan noda pada cucian dan pipa
ledeng. Pengembangan adsorben yang murah dan memiliki kapasitas adsorpsi
tinggi menjadi tujuan utama penelitian untuk mengatasi masalah polusi air
tersebut. Metode pencetak ion atau Ion Imprinted polymer (IIP) memiliki
kelebihan yaitu selektivitas yang tinggi dan preparasi mudah. Metode pencetak
ion ini menghasilkan cetakan ion logam yang terikat dalam polimer, selanjutnya
dilepas dari matriks polimer menghasilkan cetakan yang selektif terhadap ion
yang dicetak. Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan senyawa polimer
fungsional turunan eugenol yaitu polieugenol (PE), asam polieugenoksi asetat
(PA), dan poli tiofen-2-metil-2-eugenoksi asetat (PFMEA), menghasilkan
senyawa IIP dan NIP dari turunan eugenol, mengetahui pengaruh gugus fungsi
pada polimer fungsional turunan eugenol terhadap selektivitas adsorpsi IIP yang
melibatkan rongga imprint/cetakan, dan mengetahui pengaruh logam kompetitor
terhadap selektivitas adsorpsi IIP terhadap logam Fe.
Polimer fungsional disintesis dari eugenol yang dipolimerisasi menjadi
PE, kemudian PE diubah dengan menambahkan gugus asam menjadi PA. PA
selanjutnya dilakukan esterifikasi menggunakan senyawa 2-tiophenmetanol
menghasilkan PFMEA. Sintesis IIP dan NIP (Non Imprinted Polymer) dilakukan
pada ketiga polimer fungsional dengan agen crosslinker EDMA (Etilene
dimetacrylate) dalam pelarut kloroform dan inisiator AIBN (2,2’,Azobis(2-
metilpropionitril)). Hasil sintesis IIP dan NIP digunakan sebagai adsorben dalam
uji selektivitas adsorpsi ion logam Fe dalam logam biner Fe-Cr, Fe-Cd, dan FePb. Analisis senyawa yang terbentuk dengan FTIR, pelepasan template dengan
Spektrofotometer UV-Vis, bentuk morfologi dengan SEM, surface area dengan
BET, dan adsorpsi logam dengan AAS.
Hasil yang diperoleh adalah PE berbentuk serbuk berwarna orange dengan
rendemen 98,7%, PA berbentuk endapan berwarna coklat gelap dengan rendemen
80,98%, dan PFMEA berupa serbuk berwarna coklat kehitaman berbau khas
dengan rendemen 93,17%. FTIR yang mengindikasikan terjadinya polimerisasi
PE adalah tampak dari hilangnya spektra gugus vinil eugenol pada bilangan
gelombang 995 cm⁻¹ dan 910 cm⁻¹, terbentuknya PA ditunjukkan dengan
munculnya serapan karbonil asam C=O pada 1735 cm⁻¹ dan C-O asam pada 1149
cm⁻¹, pada PFMEA ditunjukkan dengan hilangnya serapan C-O asam pada 1149
cm-1, dan munculnya serapan C-O ester pada 1072 cm-1. Hasil analisis SEM pada
salah satu polimer fungsional yaitu PA menunjukkan ukuran yang lebih seragam
dan teratur setelah menjadi IIP. Analisis surface area pada PA dengan BET
adalah IIP PA = 39,577 m2/g dan NIP PA = 2,652 m2/g menunjukkan bahwa IIP
PA mempunyai luas permukaan yang lebih besar dibandingkan dengan NIP PA.
Selektivitas adsorpsi ion logam Fe pada PA lebih besar dibandingkan dengan PE
dan PFMEA. Selektivitas adsorpsi Fe lebih besar pada Fe-Cr dibandingkan
dengan Fe-Cd dan Fe-Pb.
SUMMARY
Water pollution by chemicals is a worldwide problem. Heavy metal ions
are one very dangerous because they are very toxic even in small quantities.
Although iron is an essential mineral, its presence in drinking water and
groundwater can cause problems, such as giving a metallic taste, smelly odor,
turbidity and leave stains on laundry and plumbing. The development of cheap
adsorbents and high adsorption capacity is the main objective of research to
overcome the water pollution problem. The ion imprinting method or Ion
Imprinted polymer (IIP) has advantages of high selectivity and easy preparation.
The ion imprinting method produces metal ion molds bonded in the polymer,
subsequently removed from the polymer matrix resulting in a selective molding of
the printed ions. The aim of this study produced eugenol-derived functional
polymer compounds is polieugenol (PE), polieugenoxy acetic acid (PA), and poly
thiophen-2-methyl-2-eugenoxy acetate (PFMEA), yielding IIP and NIP
compounds from eugenol derivatives, functional groups in the eugenol derivative
functional polymer against the adsorption IIP selectivity involving the cavity
imprint / mold, and to know the effect of the competitor metal on the adsorption
selectivity of IIP on the Fe metal.
The functional polymer synthesized from eugenol wich polymerization
become PE, then PE altered by adding acidic groups become PA. PA was further
esterified using 2-tiophenmetanol compound to produce PFMEA. Synthesis of IIP
and NIP (Non Imprinted Polymer) was performed on all three functional polymers
with EDMA (Etilene dimetacrylate) as crosslinker agents in chloroform solvent
and AIBN (2,2’,Azobis(2-methylpropionitril)) initiator. The synthesis results of
IIP and NIP are used as adsorbents in the adsorption selectivity of Fe metal ions in
binary metals Fe-Cr, Fe-Cd, and Fe-Pb. Analysis of compounds formed with
FTIR, template release with Spectrophotometer UV-Vis, morphological form with
SEM, surface area with BET, and metal adsorption with AAS.
The results obtained are PE powder shaped orange with 98,7% yield, PAshaped brown dark sediment with 80,98% yield, and PFMEA in the form of
blackish brown powder with a distinctive smell of 93,17%. FTIR which indicates
the polymerization of PE is visible from the loss spectra of eugenol vinyl group at
wave number 995 cm⁻¹ and 910 cm⁻¹, PA formation is indicated by the
appearance of acid carbonyl absorption of C=O at 1735 cm⁻¹ and C-O acid in
1149 cm⁻ ¹, in PFMEA is indicated by the absorption of C-O acid absorption at
1149 cm-1, and the presence of C-O ester uptake at 1072 cm-1. The result of SEM
analysis on one functional polymer ie PA shows more uniform and regular size
after becoming IIP. Analysis of surface area at PA with BET is IIP PA = 39,577
m2/g and NIP PA = 2,652 m2/g shows that IIP PA has larger surface area
compared with NIP PA. The adsorption selectivity of Fe metal ions in PA is
greater than that of PE and PFMEA. The adsorption selectivity of Fe is greater in
Fe-Cr compared with Fe-Cd and Fe-Pb.
1367C17III | 543 MET p | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain