Text
Sistem Pengukuran Efisiensi Klinik Menggunakan Data EnvelopmentAnalysis (DEA) dengan Pemodelan CCR Input-Oriented
ABSTRAK
Klinikita merupakan salah satu fasilitas kesehatan publik yang didirikan untuk memberikan perawatan kepada masyarakat. Klinikita perlu mengoptimalkan pelayanan mereka agar mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Klinikita belum pernah melakukan pengukuran efisiensi terhadap masing-masing cabang, sehingga belum diketahui nilai efisiensi kinerja sumber dayanya. Sumberdaya yang dimaksud adalah tenaga medis (dokter umum, dokter gigi, perawat), tenaga non-medis, dan jam kerja. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengukur efisiensi antar cabang yang menjadi Decision Making Unit (DMU) dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA). Kelebihan metode ini adalah dapat mengukur efisiensi berdasarkan jumlah variabel jenis input dan output yang banyak. Selain itu, variabel yang digunakan dapat memiliki satuan yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode DEA dengan pemodelan CCR Input-Oriented terhadap 3 DMU yaitu Klinikita Setiabudi, Klinikita Kalipancur, dan Klinikita Kedungmundu. DMU yang paling efisien adalah Klinikita Kalipancur, dengan nilai efisiensi 1. Sedangkan 2 DMU lainnya belum efisien, yaitu Klinikita Setiabudi memilki nilai efisiensi sebesar 0.779 dan Klinikita Kedungmundu memiliki nilai efisiensi sebesar 0.7017. Sehingga Klinikita Kalipancur menjadi benchmark untuk DMU yang belum efisien. Rekomendasi untuk DMU 1 dan DMU 3 memberikan hasil penurunan pada nilai input dengan nilai output yang tetap atau konstan.
Kata kunci: Decision Making Unit (DMU), Data Envelopment Analysis (DEA), CCR Input-Oriented, efisiensi, benchmark.
ABSTRACT
Klinikita is one of public health facilities which is built to give medical treatment to society. Klinikita has to optimize their quality service in order to give the best service to society. Klinikita has never conducted efficiency measurement of each branch. As a result, the value of performance efficiency of their resources has not been found. The resources are medical personnel (doctor, dentist, nurse), non-medical personnel, and working hours. Therefore, the aim of this research is to measure the efficiency each branch which is Decision Making Unit (DMU) by using Data Envelopment Analysis (DEA) method. The advantage of this method is that this method is able to measure efficiency based on the number of input and output variables. Besides, the variable can have a different denomination. This research uses DEA method with CCR Input-Oriented modeling towards 3 DMUs, Klinikita Setiabudi, Klinikita Kalipancur, and Klinikita Kedungmundu. There are 2 DMUs that are not efficient, Klinikita Setiabudi and Klinikita Kedungmundu. The most efficient DMU is Klinikita Kalipancur, with efficiency value 1. While the other 2 DMUs not yet efficient, that is Klinikita Setiabudi have efficiency value equal to 0.779 and Klinikita Kedungmundu have efficiency value equal to 0.7017. So Klinikita Kalipancur becomes benchmark for DMU which not yet efficient. Recommendations for DMU 1 and DMU 3 provide a decrease in the input value with a fixed or constant output value.
Keyword: Decision Making Unit (DMU), Data Envelopment Analysis (DEA), CCR Input-Oriented, efficiency, benchmark.
539F17IV | 539 F 17-iv | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain