Text
Sistem Pengukuran Efisiensi Unit Kerja Maskapai Penerbangan Menggunakan Data Evelopment Analysis (DEA) Dengan Pemodelan CCR Input-Oriented
ABSTRAK
Sistem Pengukuran Efisiensi Unit Kerja Maskapai Penerbangan merupakan sebuah sistem
yang digunakan untuk mengukur suatu nilai efisiensi dari setiap maskapai penerbangan. Sistem
ini menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) dengan Pemodelan CCR InputOriented. Sistem ini dikembangkan dengan menggunakan model proses Waterfall. Dalam
penelitian ini, sistem mengambil sampel 3 Decision Making Unit (DMU) yang menghasilkan
suatu nilai efisiensi bagi tiap unit. Efisiensi tiap unit dapat dilihat dari nilai yang berkisar antara
0 sampai 1. Jika nilai efisiensi suatu unit adalah 1, maka unit tersebut dapat dikatakan telah
efisien. Dalam penelitian ini terdapat 3 DMU yaitu Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia,
Maskapai Penerbangan Citilink, dan Maskapai Penerbangan Air Asia. Terdapat 4 input dan 2
output sebagai variabel pengukuran yaitu jumlah armada, harga rata-rata tiket, jumlah kursi
yang tersedia, dan jumlah penerbangan untuk variabel input, sedangkan untuk variabel output
yaitu jumlah penumpang, dan jumlah pendapatan dari penumpang. Setelah menghitung nilai
efisiensi tiap DMU, diberikan hasil rekomendasi kepada setiap DMU bagi nilai nya yang belum
efisien. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dari sejumlah 3 DMU terdapat 2 DMU yang
tidak efisien yaitu Garuda Indonesia dan Citilink. Sehingga DMU Air Asia yang memiliki nilai
efisiensi 1 menjadi benchmarking untuk DMU yang tidak efisien. Garuda Indonesia memiliki
nilai efisiensi sebesar 0.948441, sedangkan untuk Citilink memiliki nilai efisiensi sebesar
0.644175.
Kata kunci : Maskapai Penerbangan, Data Envelopment Analysis (DEA), Decision MakingUnit (DMU), CCR Input-Oriented.
ABSTRACT
The Airline Efficiency Measurement System is a system used to measure an efficiency
rating of each airlines. This system used Data Envelopment Analysis (DEA) method with CCR
Input-Oriented Modelling. This system developed by using Waterfall process model. In this
study, this system putting 3 samples of Decision Making Units (DMUs) that produce an
efficiency result for each unit. The efficiency of each unit have range for values from 0 to 1. If
the efficiency result of a unit is 1, then that unit is efficient. In this study there are 3 DMUs it’s
Garuda Indonesia Airline, Citilink Airline, and Air Asia Airline. There are 4 inputs and 2 outputs
as the measurement variable it’s number of fleets, average price of the ticket, available seatkilometers, and number of flights for the input variables, for the output variables is embarkation
passengers, and revenue passengers-kilometer. After calculating the efficiency result of each
DMU, system give a recommendation result for each DMU that not efficiency. Based on
research conducted, from a number of 3 DMU there are 2 DMU inefficient that is Garuda
Indonesia Airline and Citilink Airline. So, DMU Air Asia that has an efficiency result at 1
becomes benchmarking for inefficient DMU. Garuda Indonesia Airline has an efficiency result
at 0.948441, while for Citilink Airline has an efficiency result at 0.644175.
Keywords : Airline, Data Envelopment Analysis (DEA), Decision Making-Units (DMU),
CCR Input-Oriented.
524F17IV | 005,2 AQI s | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain