Text
Teori Antrean Untuk Analisis Sistem Pelayanan Gardu Tol Otomatis Dan Gardu Tol Reguler Di Gerbang Tol Banyumanik
ABSTRAK
Mengantre merupakan salah satu fenomena yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Mengantri juga terjadi di ruas jalan tol terutama pada waktu sibuk. Sistem pengumpulan tol elektronik atau Electronic Toll Collection (ETC) merupakan sistem terbaru dari gerbang tol Banyumanik yang mulai beroperasi pada tahun 2014. Sebelum ETC, pengguna gerbang tol Banyumanik mendapat layanan reguler, yaitu membayar biaya tol secara tunai. Keuntungan ETC lebih banyak daripada penggunaan gardu reguler, namun pengguna ETC masih sedikit dibanding dengan pengguna gardu reguler. Untuk mengetahui efektifitas pelayanan gardu digunakan analisis sistem antrean. Terdapat 4 model antrean pada gerbang tol Banyumanik. Berdasarkan simulasi dengan Arena didapatkan hasil yaitu model antrean gardu reguler arah Ungaran-Semarang adalah (Tria/Norm/3):(GD/∞/∞) dan model antrean untuk gardu tol otomatis adalah (Weib/Erla/3):(GD/∞/∞). Sedangkan model antrean untuk arah Semarang-Ungaran gardu reguler adalah (Norm/Norm/3):(GD/∞/∞) dan model antrean pada gardu otomatis adalah (Weib/Weib/3):(GD/∞/∞). Berdasarkan hasil analisis, penambahan gardu dapat mengurangi waktu menunggu dalam antrean, sedangkan pengurangan gardu membuat waktu menunggu sedikit lebih lama.
Kata kunci : Teori antrean, simulasi antrean, gardu tol reguler, gardu tol otomatis
ABSTRACT
Queueing is one of the phenomena that often occur in daily life. Queued also happens on highway during busy time. The Electronic Toll Collection (ETC) is the latest system of the Banyumanik toll gate which operates in 2014. Before ETC, Banyumanik toll gate users got regular service by paying in cash. The ETC benefits more than regular service, but automatic toll gate users are still few compared to regular toll gate users. To know the effectiveness of substantion service used analysis of queuing system. There are 4 models of queues at Banyumanik toll gate. Based on the simulation with Arena, the result is that queue model regular toll gate in Ugaran-Semarang direction is (Tria/Norm/3):(GD/∞/∞) and the queue model for automatic toll gate is (Weib/Erla/3):(GD/∞/∞). While the queue model for the direction of Semarang-Ungaran regular toll gate is (Norm/Norm/3):(GD/∞/∞) and the queue model of automatic toll gate is (Weib/Weib/3):(GD/∞/∞). Based on the result of the analysis, the addition of toll gate can reduce the waiting time in the queue, while the reduction of tolll gate makes the waiting time a little longer.
Keywords : queue theory, queue simulation, regular toll gate, automatic toll gate
605E17IV | 605 E 17-iv | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain