Text
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Provinsi Jawa Tengah Dengan Metode Spatial Autoregressive Model Dan Spatial Durbin Model
ABSTRAK
Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Dari tahun ke tahun kejadian DBD seringkali mengakibatkan Kejadian Luar Biasa (KLB) di hampir sebagian besar wilayah Indonesia khususnya di Jawa Tengah. Jawa Tengah terdiri dari 35 kabupaten/kota dimana tiap-tiap wilayah saling berdekatan antara satu dengan yang lainnya. Regresi spasial adalah analisis yang menduga pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dengan ditambahkan pengaruh wilayah didalamnya. Dalam pemodelan regresi spasial terdapat model spasial autoregressive (SAR), spasial error (SEM) serta spasial autoregressive moving average (SARMA). Spasial durbin model merupakan pengembangan dari SAR dimana variabel dependen dan variabel independen memiliki pengaruh spasial. Dalam penelitian ini variabel dependen yang digunakan adalah jumlah penderita DBD. Variabel independen yang diamati yaitu kepadatan penduduk, jumlah rumah sakit, jumlah penduduk, jumlah puskesmas dan rata-rata lama sekolah. Dari pengujian model regresi berganda, variabel yang secara signifikan mempengaruhi penyebaran penyakit DBD di Jawa Tengah adalah jumlah penduduk dan rata-rata lama sekolah. Hasil uji Moran’s I menyatakan bahwa terdapat dependensi spasial antar variabel dependen dan variabel independen. Model terbaik yang dihasilkan adalah model SAR karena memiliki nilai AIC yang paling kecil yaitu 491,61.
Kata kunci: Demam berdarah dengue, Spasial Autoregressive Model, Spasial Durbin Model
ABSTRACT
Dengue Hemorrhagic Fever is one of the major public health problems in Indonesia. From year to year, DHF causes Extraordinary Event in most parts of Indonesia, especially Central Java. Central Java consists of 35 districts or cities where each region is close to each other. Spatial regression is an analysis that suspects the influence of independent variables on the dependent variables with the influences of the region inside. In spatial regression modeling, there are spatial autoregressive model (SAR), spatial error model (SEM) and spatial autoregressive moving average (SARMA). Spatial durbin model is the development of SAR where the dependent and independent variable have spatial influence. In this research dependent variable used is number of DHF sufferers. The independent variables observed are population density, number of hospitals, residents and health centers, and mean years of schooling. From the multiple regression model test, the variables that significantly affect the spread of DHF disease are the population and mean years of schooling. Moran’s I test results stated that there are spatial dependencies between dependent and independent variables. The best model produced is the SAR model because it has the smallest AIC value of 491,61.
Keywords: DHF, Spatial Autoregressive Model, Spatial Durbin Model
591E17IV | 591 E 17-iv | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain