Text
Identifikasi Model Antrean Kendaraan Pada Gardu Tol Otomatis Dan Gardu Tol Reguler(Studi Kasus: Gerbang Tol Tembalang Semarang)
ABSTRAK
Meningkatnya jumlah kendaraan setiap tahunnya mengakibatkan kemacetan yang tidak dapat dihindari, salah satunya kemacetan kendaraan saat melakukan transaksi di gerbang tol Tembalang. Kondisi tersebut dapat menyebabkan ketidakpuasan pengguna jalan tol dalam memperoleh pelayanan. Jika gardu pelayanan yang beroperasi sedikit akan mengakibatkan antrean panjang dan waktu menunggu yang lebih lama untuk mendapatkan pelayanan, namun jika gardu pelayanan yang beroperasi banyak maka antrean menjadi lebih pendek dan waktu menunggu untuk mendapatkan pelayanan menjadi lebih singkat. Perlu ditentukan model sistem antrean yang sesuai dengan kondisi pelayanan di gerbang tol Tembalang. Sehingga dapat ditentukan jumlah gardu pelayanan agar pelayanan bekerja secara optimal. Berdasarkan analisis data diperoleh dari software Arena, model sistem antrean yang dapat menggambarkan kondisi pelayanan di gerbang tol Tembalang pada gardu tol reguler arah Srondol-Jatingaleh adalah (Norm/Norm/2):(GD/∞/∞), dan pada gardu tol otomatis adalah (Tria/Tria/3):(GD/∞/∞), sedangkan untuk arah Jatingaleh-Srondol pada gardu tol reguler adalah (Norm/Norm/3):(GD/∞/∞), dan (Tria/Tria/2):(GD/∞/∞) pada gardu tol otomatis. Jumlah gardu pelayanan yang optimal berdasarkan ukuran kinerja sistem untuk arah Srondol-Jatingaleh adalah tiga gardu tol reguler dan tiga gardu tol otomatis, begitu juga untuk arah Jatingaleh-Srondol.
Kata Kunci : antrean, model sistem antrean, gardu pelayanan, gerbang tol Tembalang, Arena
ABSTRACT
The growing number of vehicle in each year resulting an inevitable congestion, one of them is jamming vehicle transaction in Tembalang toll gate. This condition can cause dissatisfaction to the toll road users in obtaining services. If the booth service that operates is just a little can causes a longer waiting time to get service, but if there are more booth services that can be operated, it can cut the waiting time. It is need to be specified the appropriate queue system model to the conditions of service in Tembalang toll gate. So it can be determined the number of booth service is working optimally. Based on the data analysis obtained from the Arena software, the queue system model that can describe the conditions of service at Tembalang toll gates with the direction of Srondol-Jatingaleh at the regular toll booth is (Norm/Norm/2):(GD/∞/∞), and at the automatic toll booth is (Tria/Tria/3):(GD/∞/∞), while with the direction of Jatingaleh-Srondol at the regular toll booth is (Norm/Norm/3):(GD/∞/∞), and (Tria/Tria/2):(GD/∞/∞) at automatic toll booth. The optimal number of booths based on size of system performance at the direction of Srondol-Jatingaleh are three regular toll booths and three automatic toll booths, as well as for the direction of the Jatingaleh-Srondol.
Keyword : queue, queue system model, booth service, Tembalang toll gate, Arena.
588E17IV | 588 E 17-iv | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain