Text
Pengaruh Naungan Terhadap Pertumbuhan Dan Aktivitas Antioksidan Pada Bayam Merah (Alternanthera amoena Voss.)
Abstrak
Bayam merah sebagai salah satu komoditi sayuran sangat dibutuhkan dalam
pemenuhan gizi masyarakat. Bayam merah dimanfaatkan sebagai bahan pangan
sumber protein, vitamin A dan C serta sedikit vitamin B dan memiliki pigmen
antosianin yang tidak dimiliki pada bayam hijau yang berpotensi sebagai
antioksidan. Namun produksi hasil budidaya bayam merah masih belum
memenuhi kebutuhan masyarakat. Pertumbuhan budidaya bayam merah ini untuk
memperoleh senyawa antioksidan yang tinggi dipengaruhi oleh faktor naungan.
Naungan berkaitan dengan cahaya yang diterima oleh tanaman. Naungan akan
membedakan intensitas cahaya dan mempengaruhi proses fotosintesis serta
pertumbuhan untuk menghasilkan aktivitas antioksidan bayam merah. Tujuan
penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh naungan terhadap pertumbuhan
dan menganalisis pengaruh naungan terhadap aktivitas antioksidan yang terdapat
pada bayam merah pada tingkat naungan yang berbeda. Penelitian ini
dilaksanakan di Laboratorium BSF Tumbuhan Departemen Biologi FSM Undip.
Rancangan penelitian ini menggunakan RAL satu faktor yaitu naungan dengan
perlakuan tanpa naungan (P0), naungan 50% (P1) dan naungan 70% (P2).
Analisis data menggunakan ANOVA pada taraf signifikansi 95% dan jika beda
nyata dilanjutkan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa perlakuan naungan tidak berpengaruh nyata terhadap
pertumbuhan tetapi cenderung menurunkan pertumbuhan bayam merah, namun
perlakuan naungan menunjukkan adanya pengaruh nyata terhadap aktivitas
antioksidan bayam merah. Pertumbuhan bayam merah optimal intensitas cahaya
kisaran 1965 lux. Perlakuan naungan 70% (P2) merupakan naungan yang paling
baik menghasilkan aktivitas antioksidan paling tinggi dibanding perlakuan lain.
Kata Kunci : naungan, pertumbuhan, aktivitas antioksidan, bayam merahv
Abstract
Red spinach as one of vegetable commodities is needed in the fulfillment of
community nutrition. Red spinach is used as a food source of protein, vitamin A
and C and a little vitamin B and has an anthocyanin pigment that is not owned in
green spinach that has potential as an antioxidant. However the production of red
spinach cultivation is still not meet the needs of the community. The growth of
red spinach culture to obtain high antioxidant compounds is influenced by shade
factor. The shade is related to the light received by plants. Shade will distinguish
the intensity of light and affect the process of photosynthesis and growth to
produce antioxidant activity of red spinach. The purpose of this study is to
determine the effect of shade on growth and analyze the effect of shade on
antioxidant activity contained in red spinach at different shade levels. This
research was conducted at BSF Plant Laboratory of Department of Biology FSM
Undip. The design of this study used a single factor RAL ie shade with treatment
without shade (P0), 50% shade (P1) and shade 70% (P2). Data analysis using
ANOVA at 95% significance level and if real difference continued Duncan
Multiple Range Test (DMRT) test. The results showed that shade treatment had
no significant effect on growth but tended to decrease the growth of red spinach,
but shade treatment showed significant effect on red spinach antioxidant activity.
The growth of red spinach optimum light intensity range 1965 lux. The shade
treatment of 70% (P2) is the best shade to produce the highest antioxidant activity
compared to other treatments.
Keywords: shade, growth, antioxidant activity, red spinach
1147B17IV | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain