Text
Pengaruh Pemberian IBA dan BAP Terhadap Pertumbuhan Tunas Apikal dan Lateral Jeruk Keprok Tawangmangu (Citrus reticulata Blanco subsp. tawangmangu) Secara In- Vitro
ABSTRAK
Jeruk keprok Tawangmangu (Citrus reticulate Blanco subsp. tawangmangu)
merupakan salah satu buah unggulan lokal yang berasal dari daerah
Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah. Jeruk jenis ini memiliki penampilan
yang menarik, kulit buah mudah dikupas, rasa buah manis, dan produksi cukup
tinggi. Namun jeruk keprok Tawangmangu ini mengalami penyusutan jumlah
populasi yang disebabkan oleh virus CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration)
akibatnya jeruk jenis ini terancam punah. Teknik kultur jaringan dapat dilakukan
agar diperoleh bibit yang unggul dan bebas hama penyakit. Tujuan dari penelitian
ini untuk mengetahui pengaruh pemberian IBA dan BAP pada media terhadap
pertumbuhan tunas apikal dan lateral jeruk keprok Tawangmangu. Perlakuan yang
diberikan yaitu IBA (0 ppm, 0,5 ppm, dan 1 ppm) dan BAP (0 ppm, 1 ppm dan 2
ppm). Perlakuan penelitian dilakukan dengan rancangan acak lengkap (RAL)
secara faktorial pada 9 perlakuan 3 ulangan. Hasil dari penelitian ini yaitu
interaksi antara IBA dan BAP tidak berpengaruh secara nyata terhadap
pertumbuhan tunas jeruk Tawangmangu namun pada faktor tunggal pemberian
BAP berpengaruh nyata terhadap panjang tunas dan berat basah eksplan. Hasil
panjang tunas tertinggi, dan berat terbaik pada perlakuan IBA 1 ppm+BAP 2 ppm
sedangkan saat muncul tunas tercepat terjadi pada perlakuan IBA 0 ppm+BAP 2
ppm dan tunas terbanyak pada perlakuan IBA 0,5 ppm+BAP 2 ppm.
Keywords : Jeruk keprok Tawangmangu, Pertumbuahan Tunas, IBA dan BAP
ABSTRACT
Tawangmangu tangerine (Citrus reticulate Blanco subsp. tawangmangu) is a one
of locally prime fruit that come from the region of Tawangmangu, Karanganyar,
Central Java. This tangerines have a look interesting view, Fruit peel is easy to
peeled, fruit have sweet flavour, and high productin. However the Tawangmangu
tangerine run into depreciation of population that caused CVPD (Citrus Vein
Phloem Degeneration) as a result this varietas have been endangered. Effort of
consevation by culture tissue techniqe can order to obtain seeds that prime and
free from virus or disease. Aim in this study to know effect of consentration IBA
and BAP on medium withs growth of shoot apical and lateral Tawangmangu
tangerine. The treatment provided is IBA (0 ppm, 0,5 ppm, dan 1 ppm) and BAP
(0 ppm, 1 ppm dan 2 ppm). The treatment in this research do with factorial
completely randomized design in 9 different treatment and 3 repeat. The result
from this research that the interaction of IBA and BAP on media is not significan
effected in shoot growth but there are significan effect with single factor of added
BAP. The highest shoot length occors on treatment IBA 1 ppm+BAP 2 ppm while
when the fasthest shoot appear occors on treatment IBA 0 ppm+ BAP 2 ppm and
the highest shoot formed on treatment IBA 0,5 ppm+BAP 2 ppm.
Keywords : Tangerine Tawangmangu, Shoot Growth, IBA and BAP.
1111B17III | 571,2 ARI p | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain