Text
Sistem Pendukung Keputusan Penerima Zakat Dengan Metode Simple Additive Weighting (Studi Kasus: Badan Amil Zakat Nasional Kota Semarang)
ABSTRAK
Zakat dalam Islam merupakan pembersih harta kekayaan dengan menyisihkan sebagian
harta kekayaan untuk disalurkan kepada mustahik. Pengelolaan zakat menjadi hal yang
penting dilakukan, karena mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Salah satu
lembaga pengelola zakat adalah Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) kota Semarang.
Penyaluran zakat dari muzaki kepada mustahik di BAZNAS kota Semarang di
distribusikan dalam program pendayagunaan, seperti pada program Semarang Cerdas yang
fokus pada penyaluran dana pada bidang pendidikan. Salah satu program dari Semarang
Cerdas yaitu memberi bantuan pendidikan kepada anak yatim, du’afa, dan siswa kurang
mampu yang bertujuan meringankan biaya pendidikan. Masalah yang dijumpai adalah cara
dalam pemilihan mustahik masih secara manual, sehingga sering menimbulkan kesalahan
perhitungan yang mengakibatkan kurang akurat dalam pemilihan mustahik. Terdapat 5
kriteria dalam penentuan mustahik, yaitu status anak, pendapatan keluarga, tanggungan
keluarga, indeks rumah, dan kepemilikan harta. Penggunaan metode simple additive
weighting dipilih karena metode ini mampu menyeleksi alternatif terbaik dengan cara
menghitung dengan mempertimbangkan nilai bobot dari tiap kriteria, untuk kemudian
dilanjutkan proses perangkingan untuk menentukan mustahik berdasarkan jumlah dana
bantuan yang tersedia. Hasil pengujian menunjukkan akurasi sistem baru dengan sistem
lama BAZNAS kota Semarang adalah 81%, sehingga sistem pendukung keputusan
penerima zakat ini mampu melakukan proses pemilihan mustahik dengan cepat dan efisien.
Kata Kunci : Mustahik, Sistem Pendukung Keputusan, Simple Additive Weighting
ABSTRACT
Zakat in Islam is a cleansing of wealth by setting aside some of it and then being
distributed to mustahik. Zakat management becomes important thing to do in Indonesia
because the majority of population in Indonesia is Muslim. One of zakat management
institutions in Indonesia is Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Semarang. Zakat
distribution from muzaki to mustahik in BAZNAS Semarang is distributed by utilization
program, such as the Semarang Cerdas programs that focus on the distribution of funds in
the field of education. One of Semarang Cerdas program provides educational assistance
for orphans, du'afa and disadvantaged students that aim to alleviate the cost of education.
The problem encountered is that the election of mustahik is still being done manually. This
method often leads to miscalculations that result in less accurate of mustahik election.
There are five criterias in determining mustahik; the status of children, family income,
family responsibilities, house index, and ownership of property. The use of simple additive
weighting method was chosen because this method is able to select the best alternative by
calculating and considering the weight value of each criterion, and then proceed to
determine the process of ranking the mustahik based on the amount of available fund. The
test results showed that the accuracy of the new system with the old system of BAZNAS
Semarang is 81%, so it could be concluded that this zakat recipient decission support
system is able to process the mustahik election quickly and efficiently.
Keywords: Mustahik, Decision Support Systems, Simple Additive Weighting
486F17II | 005.2 ASN s | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain