Text
Multiplikasi tunas tebu (Saccharum officinarum var. Bululawang) dengan perlakuan konsentrasi BAP dan kinetin secara in vitro
ABSTRAK
Tebu (Saccharum officinarum var. Bululawang) merupakan tebu varietas
unggul yang memiliki daya adaptasi dan stabilitas baik pada berbagai jenis tanah,
tetapi bibit yang dihasilkan masih sedikit karena dominansi apikal yang tinggi
sehingga untuk memperbanyak bibitnya diperlukan teknik khusus. Multiplikasi
tunas dengan kultur in vitro merupakan teknik alternatif untuk memperbanyak
bibit tebu yang berkualitas, dalam jumlah yang besar dan waktu yang singkat.
Sitokinin merupakan ZPT yang berperan dalam multiplikasi tunas. Pemberian
konsentrasi sitokinin berupa BAP dan kinetin diharapkan mampu menjelaskan
multiplikasi tunas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh berbagai
konsentrasi BAP dan kinetin terhadap waktu munculnya tunas dan pertumbuhan
tunas tebu Bululawang secara in vitro. Eksplan yang digunakan berupa mata tunas
tebu Bululawang umur 6-8 bulan yang terdapat pada bagian nodus. Penelitian ini
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 12 perlakuan, masingmasing 3 ulangan. Eksplan dikulturkan selama 8 minggu pada media MS dengan
konsentrasi BAP (0, 0,5, 1, dan 2 mg/l) dan kinetin (0, 0,5, dan 1 mg/l). Parameter
yang diamati, yaitu: waktu munculnya tunas (HST), panjang tunas (cm), jumlah
tunas, jumlah daun (helai), dan warna daun. Data yang diperoleh kemudian
dianalisis menggunakan uji ANOVA pada taraf signifikan 95%. Hasil analisis
data menunjukkan tidak adanya pengaruh pemberian BAP dan kinetin sampai
konsentrasi 2 mg/l dan 1 mg/l terhadap parameter multiplikasi tunas tebu var.
Bululawang.
Kata kunci : Tunas, Bululawang, BAP, Kinetin
ABSTRACT
Sugarcane (Saccharum officinarum var. Bululawang) is superior sugarcane
variety that have survive and good stability in various of type soil but seed was
low produced cause high apical dominance, so we need special technice for scale
up it’s seed. In vitro plant culture is alternative technice for produced quality
sugarcane seed, high number of seed with shoot multiplication. Cytokinin is PGR
that role shoot multiplication. The consentration cytokinin as BAP and kinetin that
able expected to influence shoot multiplication. This research aims to review the
influence of consentration BAP and kinetin for shoot initiation and growth of
Bululawang sugarcane. Explants were used Bululawang shoot’s sugarcane that
age 6-8 months, located on the node. This research used RAL with 12 treatment,
and each 3 replicated. Explants cultured during 8 weeks in MS media with
consentration BAP (0, 0,5, 1, dan 2 mg/l) and kinetin (0, 0,5, dan 1 mg/l).
Parameters were observed namely: appear shoot time (HST), length of shoot (cm),
number of shoot, number of leaf, and colour of leaf. The date were analyzed using
ANOVA at the confidence level 95%. The result showed that no influence of BAP
and kinetin consentration to 2 mg/l and 1 mg/l for shoot multiplication parameter
of Sugarcane var. Bululawang.
Key words : Shoot, Bululawang, BAP, Kinetin
1098B17II | 581.1 CHO m | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain