Text
Protein, Ipt, Dan Hu Telur Itik Setelah Perendaman Ekstrak Daun Salam (Syzygium polyanthum) Dengan Waktu Penyimpanan Yang Berbeda Pada Suhu 40C 571.1
ABSTRAK
Telur merupakan salah satu bahan pangan yang memiliki nilai gizi tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perendaman ekstrak daun
salam (Syzygium polyanthum) terhadap kadar protein, IPT, dan HU pada telur itik.
Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 9 perlakuan
dan 5 kali ulangan. Telur yang digunakan sebanyak 45 butir dengan perlakuan
pencucian air dan perendaman ekstrak daun salam serta penyimpanan setelah 14
hari dan 28 hari pada suhu 4oC. P0: kontrol (telur umur satu hari dan tanpa
penyimpanan), P114 dan P228: pencucian air, perendaman ekstrak daun salam, P314
dan P428: pencucian air, tanpa perendaman ekstrak daun salam, P514 dan P628:
tanpa pencucian air, dengan perendaman ekstrak daun salam, P714 dan P828: tanpa
pencucian air, tanpa perendaman ekstrak air daun salam. Variabel yang diamati
yaitu kadar protein, IPT, serta HU. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji
ANOVA pada taraf signifikansi 5% dan dilanjutkan uji Duncan dengan α=0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar protein tertinggi pada P314 (12,792%)
serta terendah pada P428 (9,85%), kadar protein pada P714 lebih rendah
dibandingkan perlakuan yang lain setelah penyimpanan 14 hari. Nilai IPT
tertinggi pada P514 (0,079) dan terendah pada P828 (0,069). Nilai HU tertinggi
pada P514 (75,116) dan terendah pada P828 (65,924). Kesimpulan dari penelitian
ini adalah ekstrak air daun salam tidak efektif digunakan untuk mengawetkan
telur pada suhu penyimpanan 4oC.
Kata kunci : Telur itik, Haugh unit (HU), Indeks Putih Telur (IPT), protein, daun
salam
ABSTRACT
Eggs were one of the foods that have high nutritional value. This study aimed to
analyze the effect of bay leaf extract (Syzygium polyanthum) to the protein
content, Egg White Index, and Haugh units (HU) in duck eggs. This study use a
completely randomized design (CRD) with 9 treatments and 5 replications. Eggs
were used as many as 45 items with the treatment of water washing and soaking
in the bay leaf extract also deposit after 14 days and 28 days at 4°C. P0: control
(eggs age of one day without storage), P114 and P228: washing water, soaking bay
leaf extract, P314 and P428: washing water, without soaking bay leaf extract, P514
and P628: without washing water, with soaking bay leaf extract, P714 and P828:
without washing water, without soaking bay leaf extract. Variables observed that
the levels of protein, egg white index, and HU. Data were analyzed by ANOVA at
a significance level of 5% and a continued test of Duncan with α = 0.05. The
results of this study showed that the highest protein content on P314 (12.792%)
and the lowest in P428 (9.85%), but the levels of protein in P714 was lower than
other treatments after 14 days of storage. White index highest value in P514
(0.079) and the lowest in P828 (0.069). HU highest value shown in P514 (75.116)
and the lowest at P828 (65.924). The conclusion of this study was soaked the eggs
with the bay leaf extract was not able to maintain the quality of duck eggs were
seen in the levels of protein, IPT, and HU.
Key : Local duck eggs, Haugh unit (HU), egg white index, protein, bay leaf
1079B17II | 571.1 LES p | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain