Text
Pengaruh Hormon Dan Ukuran Eksplanterhadap Pertumbuhan Mata Tunas Tanaman Pisang (Musa paradisiaca var. Raja Bulu) Secara In Vitro 571.2 YUN p
ABSTRAK
Pisang (Musa paradisiaca var. Raja Bulu) diminati oleh pasar internasional,
sehingga dituntut kualitas buah yang prima, oleh karena itu sangat dibutuhkan bibit
unggul yang seragam dan berkualitas dengan cara perbanyakan kultur jaringan.
Keberhasilan kultur jaringan dipengaruhi oleh hormon dan eksplan. Sitokinin
bersama-sama dengan auksin memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan jaringan.
Penggunaan eksplan mata tunas diduga lebih efektif yang diharapkan dapat
membentuk tunas secara langsung sehingga dapat memotong satu tahapan kultur in
vitro. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui imbangan hormon dan ukuran eksplan
yang terbaik untuk pertumbuhan mata tunas pisang Raja Bulu secara in vitro.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial (4x2) dengan
3 kali ulangan. Faktor pertama hormon (P) terdiri dari empat taraf yaitu P0: tanpa zat
pengatur tumbuh, P1: IAA 0,5 mg/l + BA 4,5 mg/l, P2: IAA 3 mg/l + BA 7 mg/l, P3:
IAA 5,5 mg/l + BA 9,5 mg/l. Faktor kedua ukuran eksplan mata tunas terdiri dari 2
taraf yaitu B: diameter mata tunas besar (3 - 4 cm) dan K: diameter mata tunas kecil
(1 - 2 cm). Parameter yang diamati adalah bobot, diameter, warna, perubahan
morfologi mata tunas, dan browning. Data kuantitatif dianalisis dengan Analysis of
Varians (ANOVA) dan jika ada beda pengaruh dilanjutkan dengan uji lanjut
Duncan’(DMRT) dengan taraf signifikansi 95%. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat interaksi perlakuan imbangan hormon dan ukuran mata tunas
terhadap pertambahan diameter mata tunas, namun tidak terdapat interaksi terhadap
pertambahan bobot mata tunas. Perlakuan imbangan hormon dan ukuran mata tunas
masing – masing berpengaruh nyata terhadap pertambahan bobot mata tunas.
Interaksi imbangan hormon IAA 5,5 mg/l + BA 9,5 mg/l dan mata tunas besar
menghasilkan pertambahan diameter mata tunas paling tinggi, sedangkan masingmasing perlakuan tersebut menghasilkan pertambahan bobot mata tunas paling tinggi.
Imbangan hormon IAA 0,5 mg/l + BA 4,5 mg/l menghasilkan pertambahan diameter
paling tinggi pada mata tunas kecil. Semua perlakuan imbangan hormon dan mata
tunas menyebabkan eksplan membengkak dan mengelupas kecuali pada perlakuan
imbangan hormon IAA 3 mg/l + BA 7 mg/l pada semua ukuran mata tunas yang
hanya menyebabkan eksplan membengkak. Eksplan mengalami perubahan warna
menjadi hijau seiring dengan bertambahnya bobot.
Kata kunci : mata tunas, Raja Bulu, IAA, BA.
ABSTRACT
Bananas (Musa paradisiaca var. Raja Bulu) demand by the international market, so
we need excellent fruit quality, therefore it is very necessary quality seeds and
uniform quality by means of tissue culture propagation. The success of tissue culture
is influenced by hormones and explants. Cytokinin together with auxin influence on
tissue growth. The use of buds explants expected to be more effective that is expected
to form shoots directly so as to cut the stage in vitro culture. The purpose of this study
to determine the balance of hormones and explant size is best for the growth of the
banana king feather buds in vitro. This study uses a completely randomized design
(CRD) factorial (4x2) with three replications. The first factor hormone (P) consists of
four levels ie P0: without growth regulators, P1: IAA 0.5 mg / l + BA 4.5 mg / l, P2:
IAA 3 mg / l + BA 7 mg / l, P3: IAA 5.5 mg / l BA + 9.5 mg / l. The second factor is
the size of the buds explants consisted of two levels ie B: buds large diameter (3-4
cm) and K: buds small diameter (1-2 cm). The parameters measured were the weight,
diameter, color, morphology changes buds and browning. Quantitative data were
analyzed using Analysis of Variance (ANOVA) and if there are different influences
continued with further test of Duncan '(DMRT) with a 95% significance level. The
results showed that there is a balance of hormone treatment interaction and the size of
the buds to the increase in diameter buds, but there is no interaction against weight
gain buds. The treatment of the balance of hormones and the size of the buds each -
each significantly affect weight gain buds. Interaction IAA hormone balance of 5.5
mg / l BA + 9.5 mg / l and large buds produce the increase in diameter highest buds,
while each of these treatments produce weight gain highest buds. IAA hormone
balance of 0.5 mg / l + BA 4.5 mg / l resulted in the increase in diameter was highest
in small buds. All treatments balance of hormones and cause explant buds swell and
peel unless the balance of hormones IAA treatment 3 mg / l + BA 7 mg / l in all sizes
buds just cause explants swell. Explants color changes to green with increasing
weight.
Keywords: buds, Raja Bulu, IAA, BA.
1066B17I | 1066 B 17 | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain