Text
Pengaruh Penambahan KOH Pada Zeolit Untuk Katalis Proses Sintesis Metil Ester 546
RINGKASAN
Zeolit merupakan kristal berongga yang terbentuk oleh jaringan silika
alumina tetrahedral tiga dimensi dan mempunyai struktur yang relatif teratur
dengan rongga yang ada di dalamnya terisi oleh logam alkali atau alkali tanah
sebagai penyeimbang muatannya. Rongga-rongga tersebut merupakan suatu sistem
saluran yang di dalamnya terisi oleh molekul air . Zeolit alam memiliki beberapa
fungsi di antaranya dehidran, adsorbsen, penukar ion, katalisator dan separator.
Pada penelitian ini, zeolit dimanfaatkan sebagai katalis dalam proses sintesis metil
ester.
Zeolit dipreparasi dengan pencucian, penghalusan, dan pengayakan.
Pembuatan katalis dilakukan melalui metode dealuminasi dengan H2SO4 kemudian
impregnasi di mana zeolit alam direndam di dalam larutan kalium hidroksida dan
dikeringkan. Variabel kajian adalah konsentrasi KOH yang diimpregnasikan pada
zeolit. Zeolit alam dan Zeolit-KOH kemudian dikarakterisasi menggunakan
spektrofotometri FTIR. Uji kinerja katalis Zeolit-KOH dilakukan untuk proses
transesterifikasi minyak sisa pakai dan komponen metil ester yang dihasilkan
dikarakterisasi menggunakan GC-MS.
Data FTIR menunjukkan bahwa proses dealuminasi menggeser puncak
1050 cm-1 ke bilangan gelombang yang lebih besar. Hal ini menunjukkan
pengurangan ikatan Si-O-Al. Sedangkan penambahan KOH pada zeolit
mengakibatkan pergeseran puncak 1046,89 cm-1 ke bilangan gelombang yang lebih
rendah. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan KOH memutus ikatan kerangka
Si(Al)-O-Si sehingga jumlah struktur Si(Al)-OH yang berada di ujung meningkat.
Hal ini diperkuat dengan meningkatnya rasio Si(Al)-OH/Si(Al)-O-Si. Pada uji
katalisis diperoleh bahwa semakin besar konsentrasi kalium hidroksida yang
diimpregnasi pada zeolit, maka dihasilkan campuran metil ester dengan volume
yang lebih besar. Hasil campuran metil ester paling banyak yaitu 56 ml diperoleh
oleh katalis zeolit-KOH 1M dengan densitas metil ester sebesar 0,871 g/ml.
SUMMARY
Zeolite is a hollowed crystal which formed by a network of threedimensional tetrahedral silica alumina and has a relatively regular structure with a
cavity in it, occupied by alkali metal or alkaline earth as countercharge cations. The
cavities are a system in which the channel occupied by water molecules. The natural
zeolite has several functions which are dehydration, adsorption, ion exchange,
catalysistator and separation. In this study, zeolite was used as catalyst in the
process of methyl ester synthesizing.
The zeolites were prepared by leaching, grinding and sieving. The
preparation of catalysts through dealumination method with H2SO4 then conducted
the impregnation method in which the zeolites were soaked in a solution of
potassium hydroxide and then dried. The variable studied was the molar ratio of
[KOH]/zeolite. Moreover, the natural zeolite and KOH-zeolite were characterized
using FTIR spectrophotometry. KOH-zeolite catalyst performance test were
conducted in the transesterification process of used cooking oil and the produced
methyl ester components were characterized using GC-MS.
The FTIR data shows that the dealumination process shifts the absorbansi
of 1050 cm-1 to a larger wave number. This indicates a reduction in Si-O-Al bond.
Whilst the addition of KOH into zeolites shifts the absorbansi of 1046,89 cm-1 to a
lower wave number. This shows that the addition of KOH broke the Si(Al)-O-Si
framework, hence the amount of Si(Al)-OH which located at the end of framework
increased. This result is reinforced by the increase the Si(Al)-OH/Si(Al)-O-Si ratio.
On catalysis test, it is shown that the greater the potassium hydroxide concentration
was impregnated on zeolites, the greater the methyl ester volume obtained. The
most methyl ester volume was 56 ml which obtained by 1 M KOH-zeolite catalyst
with the methyl ester density of 0.871 g/ml.
1346C17I | 1346 C 17 | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain