Text
Kajian Awal Produksi Listrik Melalui Degradasi Limbah Artifisial Remazol Black B (RBB) Dengan Pendekatan Reduksi Oksidasi Menggunakan PbO2 dan H2O2 541,37
RINGKASAN
Dewasa ini industri-industri tekstil khususnya industri tekstil di Indonesia
memproduksi limbah yang mencemari lingkungan perairan, terutama limbah cair
produksi batik yang menyebabkan air berwarna, tidak layak sebagai sumber air
bersih dan ekosistem perairan. Salah satu pewarna yang sering digunakan dalam
produksi batik yaitu Remazol Black B (RBB) yang sulit didekolorisasi dan
didegradasi. Metode pendekatan reduksi oksidasi antara elektroda PbO2 dan H2O2
adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini. Metode tersebut merupakan
modifikasi metode fenton yang banyak diaplikasikan pada pengolahan limbah
industri. Dalam metode fenton reaksi antara Fe2+ dan H2O2 membutuhkan energi
listrik dari luar berupa penyinaran radiasi UV untuk menghasilkan •OH, yang
mampu mengoksidasi berbagai senyawa organik. Metode reduksi oksidasi antara
elektroda PbO2 dan H2O2 telah berlangsung spontan dan menghasilkan energi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendegradasi limbah artifisial Remazol Black
B (RBB) serta mengukur arus dan beda potensial yang dihasilkan selama proses
dekolorisasi dan degradasi.
Kajian pengukuran energi listrik melalui degradasi limbah zat warna
menggunakan PbO2 dan H2O2 meliputi beberapa tahap yaitu, pengukuran arus dan
beda potensial pada saat proses dekolorisasi limbah zat warna artifisial Remazol
Black B (RBB) dengan variasi konsentrasi 50, 100, 150, 200, dan 250 ppm. Pada
akhir proses tingkat degradasi ditentukan dengan menggunakan spektrofotometer
UV-Vis pada panjang gelombang maksimum RBB serta pengukuran nilai
Chemical Oxygen Demand (COD).
Hasil menunjukan bahwa pada konsentrasi 50, 100, 150, 200, dan 250
ppm yaitu warna limbah artifisial Remazol Black B (RBB) dapat terdegradasi.
Selain itu dihasilkan juga energi listrik pada setiap variasi konsentrasi tersebut.
Konsentrasi limbah artifisial Remazol Black B (RBB) yang terdegradasi paling
baik yaitu pada konsentrasi 100 ppm. Energi listrik yang paling baik dihasilkan
pada konsentrasi 100 ppm yaitu sebesar 1418,8 mAh. Persentase dekolorisasi
kelima sampel tersebut berkisar antara 93,70 % sampai dengan 99,70 % yang
menunjukkan bahwa zat warna sampel telah terdegradasi. Hal tersebut ditegaskan
dengan data penurunan nilai COD yang berkisar antara 80,10 % sampai dengan
94,64 %.
SUMMARY
These days textiles industries mainly textiles industries in Indonesia has
produced waste which poluted aquatic environments, particullary “batik”
wastewater that cause colored water that unsuitable as a clean water sources and
aquatic acosystems. One of the dyes that have been used frequently in “batik”
production is Remazol Black B (RBB) the dye is difficult to be decolorated and
degraded. The method was approached by redox reaction between PbO2 and
H2O2. The method was applied by modifying fenton method which widely applied
in industrial wastewater treatment. In fenton method generally reaction between
Fe2+ and H2O2 requires UV irradiation to produce •OH that capable to oxidize
variety of organic compounds. However the method of oxidation reduction
between PbO2 electrode and H2O2 has been occurred spontaneously and produced
energy. The purpose in this study is current and potential difference measurement
which produced during the decoloritation and degradation.
The study of electrical measurement through degradation of dye waste
using PbO2 and H2O2 includes several stages i.e. current and potential difference
measurement while decoloritation process of artificially Remazol Black B (RBB)
dye waste with various concentrations of 50, 100, 150, 200, and 250 ppm. Current
measurement performed in series whereas potential difference performed in
parallel. At the last process degradation level was determined by using UV-Vis
spectrophotometer at the maximum wavelength along measurement of Chemical
Oxygen Demand (COD) values.
The degradation proceeds which obtained of 50, 100, 150, 200, and 250
ppm is the artificially Remazol Black B (RBB) dye waste had been degraded.
Furthermore electricity had been produced too for each concentrations. The
optimum concentrations of artificially Remazol Black B (RBB) waste is at the
concentration of 100 ppm. Likewise the optimum electricity is at the
concentration of 100 ppm as big as 1418,8 mAh. The absorbance values diflation
of UV-Vis spectrophotometer from five samples ranged from 93,70 % to 99,77 %
which indicate that the dye sample had degraded. That matter was reassured by
diflation values of COD range from 80,10 % to 94,64 %.
1340C17I | 1340 C 17 | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain