Text
Keanekaragaman dan Pemanfaatan Umbi-Umbian di Kawasan Karst Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri 571.2 JAY k
ABSTRAK
Umbi-umbian sebagai salah satu tanaman lokal yang potensial namun
belum banyak masyarakat yang memanfaatkan. Kawasan karst Pracimantoro
merupakan salah satu kawasan yang memiliki keanekaragaman umbi-umbian
yang cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi
keanekaragaman, mengkaji distribusi dan mengkaji pemanfaatan umbi-umbian di
Kawasan Karst Kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri. Penelitian
dilaksanakan pada bulan Januari sampai Mei 2016. Data penelitian diperoleh
melalui metode eksplorasi dan wawancara di enam desa. Pemilihan desa sampel
berdasarkan judgemental sampling. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan
kuantitatif dengan menghitung kerapatan, frekuensi, derajat konstansi, indeks
keanekaragaman, dan Index Cultural Significance (ICS). Berdasarkan hasil
penelitian didapatkan 48 macam umbi-umbian yang termasuk dalam 14 jenis dan
8 famili. Jenis dengan kerapatan tertinggi adalah garut. Jenis dengan frekuensi
tertinggi adalah kimpul gendruk. Berdasarkan derajat konstansi distribusi terdiri
dari 20 tanaman terdistribusi luas, 15 tanaman terdistribusi sedang, dan 13
tanaman memiliki distribusi jarang. Desa dengan indeks keanekaragaman
tertinggi adalah desa Sumberagung. Jenis yang memiliki nilai ICS tertinggi adalah
singkong Dwarawati, Jrabang, dan Menthik urang. Secara keseluruhan
pemanfaatan tanaman umbi-umbian di Pracimantoro adalah sebagai makanan
tambahan dan obat-obatan.
Kata kunci: Keanekaragaman Umbi-umbian, Pangan Lokal, Etnobotani, Kawasan Karst
Pracimantoro
ABSTRACT
Tubers as one of the potential local plant which not widely used by the
local community. The Pracimantoro karst area is one area that has a high diversity
of tubers. The purpose of this research is to identify the diversity, distribution and
examine the use of tubers in the Pracimantoro karst area, Wonogiri. The research
was held in January to May 2016. The research data obtained through methods of
exploration and interviews in six villages. The sample villages were selected by
judgmental sampling. The data were analyzed descriptively and quantified by
calculating the density, frequency, degree of constancy, diversity index, and Index
Cultural Significance (ICS). Based on the results, 48 kinds of tubers were
found which included 14 species and eight families. The Species with the highest
density is Garut. The species with the highest frequency is Kimpul Gendruk.
According to the degree of constancy, the tubers were divided into three
categories. Twenty plants are widely distributed, 15 plants are average distributed,
and 13 plants are low distributed. Village with highest diversity is Sumberagung.
The species with the highest ICS value are Dwarawati, Jrabang, and Menthik
Urang. Overall, the utilization of tubers in Pracimantoro mostly used for food
additives and traditional medicines.
Keywords: Diversity of Tubers, Local Food Additives, Ethnobotany,
Pracimantoro Karst Area
1021B16IV | 1021 B 16 | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain