Text
Evaluasi Aplikasi Sistem Keramba Jaring Apung Integrated Trophic Aquaculture (IMTA) dan Monokultur Berdasarkan laju Pertumbuhan Ikan Bawal Bintang (Trachinotus blochii, Lacepede) Di Kawasan Sea Farmingkarang Lebar Kepulauan Seribu 577,78
ABSTRAK
Sea farming Karang Lebar kepulauan Seribu adalah kawasan budidaya perikanan
dengan menggunakan sistem keramba jaring apung. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji
laju pertumbuhan ikan bawal bintang (Trachinotus blochii, Lacepede) dan mengkaji
parameter fisika dan kimia serta hubungannya dengan budidaya Integrated Multi Trophic
Aquaculture (IMTA) dan monokultur pada budidaya sistem KJA. Penelitian ini dilakukan di
kawasan Sea Farming Karang Lebar kepulauan Seribu, di dua lokasi yaitu : lokasi A adalah
kawasan budidaya sistem IMTA dengan jenis biota ikan bawal bintang (Trachinotus blochii)
dan ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus,Forsskal). Lokasi B adalah kawasan
budidaya monokultur dengan jenis biota bawal bintang (Trachinotus Blochii). Analisa data
menggunakan laju pertumbuhan ikan dan untuk kualitas air mengunakan uji Anova (twoway) dan Least Significant Difference (LSD). Hasil penelitian di kedua lokasi menunjukan
laju pertumbuhan ikan dengan pola alometrik positif b > 3 artinya laju pertumbuhan berat
ikan lebih cepat dibandingkan pertumbuhan panjangnya, dan hasil pengukuran fisika dan
kimia perairan yang meliputi konduktivitas berkisar antara 4,53 – 5,05 mS/cm, kecerahan
berkisar antara 23,21 – 25,50 mg/l, turbiditas berkisar antara 19,89 – 27,00 NTU, Dissolved
Oxygen (DO) berkisar pada 6,09 – 7,50 mg/L, salinitas berkisar antara 25,09 – 32,37ppt, pH
berkisar antara 7,21 – 7,96 dan temperatur berkisar antara 29,33 – 31,40oC. secara umum
masih menunjukkan dalam kisaran normal walaupun di ketiga lokasi penelitian (IMTA,
Monokultur dan referensi) terdapat perbedaan namun masih memenuhi kriteria mutu air
untuk biota laut.
Kata kunci : keramba jaring apung, IMTA, monokultur, bawal bintang
(Trachinotus blochii).
ABSTRACT
Sea farming is the Thousand Islands region aquaculture using floating net cage
systems. The purpose of this study is to assess the growth rate of silver pompano
(Trachinotus blochii, Lacepede) and examines the physical and chemical parameters and their
relationship to culture (Integrated Multi-Trophic Aquaculture) IMTA and monoculture in
farming systems KJA. This research was conducted in the area of the Coral Sea Farming
Width of the Thousand Islands, in two locations: A location is a cultivated area IMTA
systems by biota silver pompano (Trachinotus blochii) and tiger grouper (Epinephelus
fuscoguttatus, Forsskal). Site B is the area of cultivation of monoculture with biota silver
pompano (Trachinotus blochii). Data were analyzed using the growth rate of the fish and
water quality using ANOVA test (two-way) and the Least Significant Difference (LSD). The
results of the study in both locations showed the growth rate of the fish with a pattern of
positive alometrik b > 3 means that the growth rate of fish weight faster than the growth in
length, and the physical and chemical factors that include conductivity waters ranged from
4,53 to 5,05 mS/cm, brightness ranged from 23,21 to 25,50 mg/l, turbidity ranged from 19,89
to 27,00 NTU, Dissolved Oxygen (DO) range at 6,09 to 7,50 mg/L, salinity ranged between
25,09 – 32,37 ppt, pH ranged from 7,21 to 7,96 and the temperature ranged from 29,33 to
31,40°C. generally still show within the normal range although in the three study sites
(IMTA, monoculture and reference) there is a difference but still good water quality criteria
for marine life.
Keywords: floating net cage, IMTA, monoculture, silver pompano (Trachinotus blochii).
22S2BIO16IV | 22 S2BIO 16 | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain