Text
Aplikasi Penilaian Efisiensi Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Untuk Pengembangan Pariwisata Di Indonesia Menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) 005.15 RAH a
ABSTRAK
Kementrian Pariwisata diharapkan menyiapkan bahan penyusunan rencana dan
program, pemantauan, dan evaluasi dalam bentuk suatu penilaian pengembangan pemasaran
pariwisata untuk mengetahui analisa pasar pariwisata di Indonesia, sebagai pendukung
pengambilan keputusan dan akan ditetapkan untuk rancangan strategis pengembangan
pariwisata kedepannya. Kementrian Pariwisata perlu melakukan evaluasi penghitungan
efisiensi kinerja Dinas Pariwisata Provinsi agar dapat menjadi evaluasi dalam
pengembangan pariwisata di Indonesia. Untuk menganalisa pasar pariwisata di Indonesia
perlu dibangun suatu aplikasi yang mampu menilai hasil atau gambaran efesiensi dan
memberikan rekomendasi untuk pengembangan pariwisata di Indonesia. Pembangunan
aplikasi ini menggunakan metode pengambilan keputusan Data Envelopment Analysis
(DEA). Alasan penggunaan DEA adalah karena DEA dapat mengukur/membandingkan
efisiensi beberapa DMU (Decission Making Unit). DMU adalah sebuah unit entitas
(organisasi) sebagai objek dari alat evaluasi kinerja kegiatan suatu aktivitas. Analisa
Pariwisata Indonesia dilakukan pada tingkat provinsi yang ditetapkan sebagai destinasi
pariwisata unggulan, berdasarkan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor:
PM.37/UM.001/MKP/07 tentang Kriteria dan Penetapan Destinasi Pariwisata Unggulan.
Aplikasi yang dihasilkan menggunakan tiga provinsi yang dipilih untuk dihitung nilai
efisiensinya, yaitu: Sumatra Barat, Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara Barat. Variabel Input
meliputi: jumlah pegawai dinas pariwisata, jumlah biaya promosi pariwisata, dan jumlah
kegiatan promosi pariwisata. Variabel Output meliputi: jumlah wisatawan, jumlah
pendapatan, dan jumlah tempat pariwisata. Hasilnya yaitu satu DMU bernilai 1 yang artinya
nilainya sudah efisien, dan dua DMU bernilai 0,78 dan 0,95 yang artinya perlu dilakukan
rekomendasi oleh aplikasi berupa saran untuk menaikkan atau menurunkan nilai pada
variabel input dan outputnya untuk mendapatkan nilai yang efisien.
Kata Kunci: Pariwisata, Kementrian Pariwisata, Nilai Efisiensi, Evaluasi Pengembangan
Pariwisata, Data Envelopment Analysis (DEA)
ABSTRACT
The Ministry of Tourism is expected to prepare materials and program planning,
monitoring, and evaluation in the form of an assessment to determine the development of
tourism marketing analysis of tourism market in Indonesia, for decision support and strategic
planning will be set for future tourism development. The Ministry of Tourism needs to
evaluate the performance efficiency of counting the Provincial Tourism Office in order to
be an evaluation in the development of tourism in Indonesia. To analyze the tourism market
in Indonesia is necessary to build an application that is able to assess the results or a picture
of efficiency and provide recommendations for the development of tourism in Indonesia.
This application development using decision-making methods Data Envelopment Analysis
(DEA). The reason is because the use of DEA DEA can measure / compare the efficiency of
several DMU (Decission Making Unit). DMU is a unit of entities (organizations) as an object
of activity performance evaluation tool for an activity. Indonesia Tourism analysis done at
the provincial level is defined as the leading tourism destinations, based on the Minister of
Culture and Tourism No. PM.37 / UM.001 / MKP / 07 on Criteria and Determination of
Leading Tourism Destination. Applications generated using the three provinces were
selected to quantify the value of efficiency, namely: West Sumatra, North Sulawesi, and
West Nusa Tenggara. Input variables include: the number of employees of the tourism
department, the number of tourism promotion costs, and the number of tourism promotion
activities. Output variables include: the number of tourists, the number of income, and the
number of tourist places. The result is that the DMU is 1, which means its value has been
streamlined, and two DMU-value of 0.78 and 0.95, which means it needs to be done on the
application form of suggestion to raise or lower the value of the variable input and output to
gain value efficiently.
Keywords: Tourism, Ministry of Tourism, Value Efficiency, Evaluation of Tourism
Development, Data Envelopment Analysis (DEA)
440F16IV | 440 F 16 | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain