Text
Enkapsulasi Asam Sinamat Dalam Nanopartikel Kitosan Sebagai 547
RINGKASAN
Asam sinamat merupakan senyawa yang berasal dari isolasi kulit kayu manis
(Cinnamomum burmanni) famili Lauraceae. Sifat non-toksik dan aktivitas
antibakteri menjadi keunggulan asam sinamat untuk dikembangkan sebagai
antibakteri. Penggunaan asam sinamat sebagai antibakteri memberikan hasil yang
kurang maksimal karena memiliki kelarutan yang rendah dalam air, hanya 0,5
gram per liter. Penerapan ilmu yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
kelarutan asam sinamat dalam air adalah nanoteknologi. Salah satu penerapan
nanoteknologi dapat berupa nanoenkapsulasi. Enkapsulasi ini menggunakan
penyalut berupa kitosan berukuran nano meter. Keunggulan kitosan, yaitu bersifat
non-toksik, mukoadhesif, biodegradable, biocompatible, serta memiliki aktivitas
yang sama dengan asam sinamat sebagai antibakteri. Gabungan antara asam
sinamat – nanopartikel kitosan diharapkan mampu meningkatkan aktivitasnya
sebagai antibakteri.
Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu isolasi kitin dan
sintesis kitosan dari cangkang udang serta menghitung derajat deasetilasi (%DD).
Sintesis nanopartikel kitosan menggunakan metode gelasi ionik, selanjutnya
karakterisasi nanopartikel kitosan menggunakan Scanning Electron Microscope
(SEM) dan Particle Size Analyzer (PSA). Enkapsulasi asam sinamat dalam
nanopartikel kitosan menggunakan metode freeze drying serta menghitung nilai
efisiensi enkapsulasi (%EE). Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode
cakram kertas terhadap bakteri S.aureus dan E.coli.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah kitin berupa serbuk putih
dengan rendemen 64,80%, kitosan berupa serbuk putih dengan rendemen 79,06%
dan nilai derajat deasetilasi (%DD) sebesar 85,98%; nanopartikel kitosan berupa
serbuk putih dan karakterisasi menggunakan SEM menghasilkan ukuran
morfologi permukaan lebih kecil, serta karakterisasi menggunakan PSA
menghasilkan dua puncak, yaitu puncak pertama menunjukkan ukuran partikel
rata-rata sebesar 5570 nm dengan volume prosentase 79,1% dan puncak kedua
menunjukkan ukuran partikel rata-rata sebesar 330 nm dengan volume prosentase
29,9%; enkapsulasi asam sinamat dalam nanopartikel kitosan menghasilkan
serbuk berwarna putih dengan nilai efisiensi enkapsulasi (%EE) sebesar 67,304%
serta uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa enkapsulasi asam sinamat
dalam nanopartikel kitosan mampu meningkatkan daya hambat pertumbuhan
bakteri S.aureus dan E.coli.
SUMMARY
Cinnamic Acid is a compound which comes from the isolation of cinnamon
(Cinnamomum burmanni) Lauraceae family. Non-toxic characteristic and
antibacterial activity become cinnamic acid advantages to be developed as
antibacterial. The using of cinnamic acid as antibacterial gives a result which is
not maximal because it has low solution in water, only 0.5 gram per liter. The
application of science that could be done to increase the cinnamic acid solubility
in water is nanotechnology. One of the nanotechnology application is
nanoencapsulation. This encapsulation using wall material of chitosan nano
meter-sized. The advantage of chitosan is it has non-toxic, mucoadhesive,
biodegradable, biocompatible, also has the same activity as cinnamic acid as
antibacterial. Combination between cinnamic acid – chitosan nanoparticles is
expected could be able to increase its activity as antibacterial.
This research was conducted in several stages, which were chitin isolation
and chitosan synthesis from shrimp shells and calculate degree of deacetylation
(%DD). Chitosan nanoparticles synthesis using ionic gelation method,
furthermore chitosan nanoparticles characterization using Scanning Electron
Microscope (SEM) and Particle Size Analyzer (PSA). The encapsulation of
cinnamic acid in chitosan nanoparticles also calculate the value of encapsulation
efficiency (%EE). Antibacterial activity experiment was conducted using paper
discs method toward S.aureus and E.coli bacteria.
The result from this research was chitin in white powder form of 64.80%,
chitosan in white powder form of 79.06% and degree of deacetylation (%DD) of
85.98%; chitosan nanoparticles in white powder form and characterization using
SEM produced surface morphology that was more smaller, also characterization
using PSA produced two modes, which were the first mode indicated an average
particle size of 5570 mm and percentage volume of 79.1% and the second mode
indicated an average particle size of 330 mm and percentage volume of 29.9%;
the encapsulation of cinnamic acid in chitosan nanoparticles produced white
powder in the value of encapsulation efficiency (%EE) of 67.304% also
antibacterial activity experiment indicated that encapsulation of cinnamic acid in
chitosan nanoparticles could increase the inhibition growth of S.aureus and E.coli
bacteria.
1311C16IV | 1311 C 16 | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain