Text
Pemodelan 2D Sebaran Tahanan Jenis Terhadap Kedalaman daerah Panasbumi garut Bagian selatan Menggunakan Metode Magnetotellurik 551,2
INTISARI
Daerah panasbumi Garut bagian Selatan, Jawa Barat merupakan salah satu daerah dengan prospek panasbumi, yang ditandai dengan adanya manifestasi permukaan berupa kawah di wilayah Gunung Papandayan dan mata air panas di wilayah Ciarinem. Daerah tersebut disusun oleh batuan Gunungapi Tua, yang secara umum terdiri dari batuan tufa, breksi tufa dan lava. Penelitian ini bertujuan untuk menginterpretasikan pemodelan 2D sebaran tahanan jenis terhadap kedalaman daerah panasbumi Garut bagian Selatan dan untuk mengetahui sistem panasbumi daerah tersebut dengan metode magnetotellurik (MT). Metode ini digunakan karena mampu mendeteksi struktur bawah permukaan hingga kedalaman ribuan meter. Pada penelitian ini data diambil sebanyak 32 titik akuisisi. Data yang diperoleh dari proses akuisisi lapangan selanjutnya diolah dengan menggunakan software SSMT 2000, MT Editor 90, dan WinGLink. Hasil penelitian menunjukkan adanya dua sistem panasbumi di wilayah Ciarinem dan wilayah Gunung Papandayan yang terdiri dari batuan penudung (clay cap), batuan reservoir, dan batuan pemanas (hot rock). Batuan penudung (clay cap) yang bersifat konduktif berada pada kedalaman dangkal dengan nilai tahanan jenis berkisar 10 – 30 ohm.m, batuan reservoir dengan nilai tahanan jenis antara 40 – 600 ohm.m dan batuan pemanas (hot rock) yang bersifat lebih resistif memiliki nilai tahanan jenis ≥700 ohm.m.
Kata kunci: Magnetotellurik, daerah Garut bagian Selatan, sistem panasbumi, tahanan jenis.
ABSTRACT
Southern Garut geothermal area West Java, is one of the area with geothermal prospects, characterized by the surface manifestations of craters in Papandayan mountain region and hot springs in Ciarinem area. The area was composed by old volcanic rocks, generally consists of a tuff rocks, tuff breccias and lava. This study aims to interpret 2D modeling of resistivity distribution to the depth of Garut Southern area geothermal and to determine geothermal system of that area under magnetotelluric method (MT). This method is used because its capablility to detect subsurface structure to a thousand meters depth. The data was taken as much as 32 acquisition points. The Data was obtained from field acquisition process, further processed using SSMT 2000 MT Editor 90, and WinGLink software. The results showed the presence of two geothermal systems in Ciarinem and Papandayan mountain region, consist of clay cap rocks, reservoir rocks, and hot rock. Clay cap rocks wich tend conductive located at shallow depths with resistivity value ranging from 10 – 30 ohm.m, reservoir rocks with resistivity value of between 40 – 600 ohm.m and hot rocks that are more resistive have resistivity value ≥700 ohm.m.
Keywords: Magnetotelluric, Garut southtern area, geothermal system, resistivity.
1075D16IV | 1075 D 16 | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain