Text
Interpretasi Lapisan Bawah Permukaan Dengan Transformasi Pseudogravitasi Berdasarkan Data Geomagnetik Pada Manifestasi Mata Air Panas Kendalisodo Kabupaten Semarang
INTISARI
Kondisi struktur geologi Kendalisodo yang terbentuk dari Gunungapi
Ungaran terdapat manifestasi mata air panas mendorong untuk dilakukannya
pengolahan data geomagnetik sekunder yang diperoleh pada pengukuran di
Kendalisodo Kabupaten Semarang. Penelitian bertujuan untuk
menginterpretasikan kondisi bawah permukaan disekitar area mata air panas
Kendalisodo yang menyebabkan munculnya mata air panas pada daerah
tersebut.
Sebanyak 63 titik data yang sudah terkoreksi International
Geomagnetic Reference Field (IGRF) dan koreksi variasi harian digunakan untuk
membuat kontur anomaly medan magnet total. Kontur anomaly medan
magnet tersebut kemudian diolah dengan menggunakan filter kontinuasi ke atas,
reduksi ke kutub, transformasi pseudogravitasi, gradient horizontal dan second
vertical derivative .
Hasil pengolahan data berupa anomali medan magnet total yang
menunjukkan pasangan klosur positif dan klosur negatif yang mengindikasikan
adanya zona sesar dibawah permukaan. Penafsiran ini didukung oleh kontur
pseudogravitasi dan kontur gradien horizontal yang menunjukkan bahwa terdapat
kontras densitas yang cukup kuat serta analisa gradien vertikal orde-2
menunjukkan bahwa sesar tersebut merupakan jenis sesar naik. Penafsiran
tersebut diperkuat juga dengan hasil pemodelan yang mengindikasikan adanya
sesar yang muncul pada formasi batuan gajahmungkur dan kaligetas di daerah
Kendalisodo yang berarah barat laut-tenggara. Zona sesar ini merupakan
media jalan keluar fluida ke permukaan yang muncul sebagai sumber mata
air panas.
Kata kunci:, kendalisodo; panas bumi; pseudogravitas; second vertical
derivative; sesar.
ABSTRACT
Kendalisodo’s area has geological structures which formed by volcanic
Ungaran there are hot springs manifestations has been done secondary
geomagnetic data processing obtained in the measurement in Kendalisodo
Semarang District. The study aims to interpret the subsurface conditions around
the hot springs area Kendalisodo caused the emergence of the hot springs in the
area. A total of 63 data points that have been corrected International
Geomagnetic Reference Field (IGRF) and daily variation correction is used to
make the contours of the total magnetic field anomalies. Contour anomaly
magnetic field is then processed using a upward continuation filter, reduction to
the pole filter, pseudograv ity transformation filter, horizontal and second vertical
gradient derivative filter. The results of data processing in the form of total
magnetic field anomalies that indicate closure pair of positive and negative
closure indicating the fault zone below the surface. This interpretation is
supported by the contour anomaly and pseudogravity contour, horizontal gradient
which shows that there is a fairly strong density contrast and vertical gradient
analysis of the order of two indicates that the fault is a reverse fault type. The
interpretation is reinforced also by modeling results that indicate a fault that
appears on the rock Gajahmungkur and kaligetas formations in the area
Kendalisodo trending northwest-southeast. This fault zone is a media outlet fluid
to the surface that appears as the source of the hot springs.
Keywords : Kendalisodo; geothermal; pseudogravity; second vertical derivative;
fault
1065D16IV | 551,8 SUS i | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain