Text
Isolasi, Identifikasi, dan Uji Aktivitas Antibakteri Senyawa Flavonoid Daun sambung Nyawa (Gynura procumbens (Lour).Merr) 547
RINGKASAN
Indonesia terkenal dengan kekayaan alam yang melimpah terutama dengan
berbagai jenis tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat. Salah satu tanaman yang
digunakan dalam pengobatan herbal yakni daun sambung nyawa (Gynura
procumbens (Lour) Merr.). Beberapa penelitian mengenai tanaman sambung
nyawa menyebutkan bahwa pada tanaman tersebut memiliki aktivitas seperti
antioksidan, antiherpes, antiinflamasi, antiproliferatif, antikarsinogenik, dan
antihiperglikemi. Pada ekstrak metanol daun sambung nyawa mengandung
senyawa flavonoid, saponin, tanin dan terpenoid. Senyawa flavonoid selain
mempunyai aktivitas antioksidan juga sebagai antibakteri. Berdasarkan hal
tersebut, maka dilakukan penelitian untuk mengisolasi, mengidentifikasi isolat
flavonoid dan menguji aktivitas antibakteri pada fraksi etil asetat daun sambung
nyawa.
Metode penelitian dimulai dari persiapan daun sambung nyawa, uji
fitokimia, isolasi flavonoid, dan uji antibakteri. Isolasi flavonoid dilakukan
dengan maserasi menggunakan pelarut n-heksana kemudian dimaserasi dengan
etanol 96% dan difraksinasi dengan etil asetat. Isolat flavonoid dipisahkan dengan
KLT preparatif dan diuji kemurnian menggunakan KLT 2 dimensi. Analisis
dilakukan dengan spektrofotometer UV-Vis dan LC-MS. Aktivitas antibakteri
dilakukan menggunakan metode cakram terhadap bakteri E.coli, bakteri S.aureus.
Hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui daun sambung nyawa
mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, kuinon, tanin, dan
triterpenoid/steroid. Fraksi etil asetat daun sambung nyawa diperoleh rendemen
0,054%. Isolat flavonoid berbentuk serbuk berwarna kuning dengan titik leleh
270-272°C. Hasil identifikasi isolat flavonoid dengan menggunakan
spektrofotometer UV-Vis menghasilkan serapan maksimum panjang gelombang
pada pita I (370 nm) dan pita II (255 nm) yang merupakan golongan flavonol.
Identifikasi menggunakan LC-MS menghasilkan berat molekul isolat yaitu 286,37
g/mol yang diduga adalah kaemferol (3,5,7,4’-tetrahidroksiflavon). Fraksi etil
asetat daun sambung nyawa tidak memiliki aktivitas antibakteri sampai dengan
konsentrasi 1% terhadap bakteri E.coli dan bakteri S.aureus.
SUMMARY
Indonesia is famous for its abundant natural resources, especially with a
variety of plant species that have medicinal properties. One of the plants used in
herbal medicine the sambung nyawa leaves (Gynura procumbens (Lour) Merr.).
Several studies on plant continued life mention that these plants have an activity
such as antioxidants, anti-herpes, anti-inflammatory, antiproliferative,
anticarcinogenic, and antihiperglikemi. In the methanol extract of the sambung
nyawa leaves contains flavonoids, saponins, tannins and terpenoids. Flavonoid
compounds in addition to having antioxidant activity as well as an antibacterial.
Based on this, then do research to isolate, identify isolates tested the antibacterial
activity of flavonoids and the ethyl acetate fraction of sambung nyawa leaves.
The research method starts from the preparation of the sambung nyawa
leaves, test phytochemicals, flavonoids isolation, and antibacterial tests. Isolation
of flavonoid done by maceration using n-hexane and then macerated with 96%
ethanol and fractionated with ethyl acetate. Isolates flavonoids separated by
preparative TLC and tested the purity of the 2-dimensional TLC. Analyses were
performed by UV-Vis spectrophotometer and LC-MS. The antibacterial activity
conducted using the method of cakram against E.coli and S.aureus bacteria.
Based on research that has been done that the sambung nyawa leaves
contains alkaloids, flavonoids, saponins, quinones, tannins and triterpenoids /
steroids. Ethyl acetate fraction obtained from the sambung nyawa leaves obtained
yield of 0.054%. Isolates flavonoid-shaped yellow powder with a melting point of
270-272°C. The results of the identification of isolates of flavonoids by using UVVis spectrophotometer generate maximum absorption at a wavelength of band I
(370 nm) and band II (255 nm) which is a flavonol group. Identification using
LC-MS generates molecular weight isolates ie 286.37 g/mol that is suspected of
kaempferol (3,5,7,4'-tetrahidroxiflavon). Ethyl acetate fraction sambung nyawa
leaves has no antibacterial activity at a concentration of 1% against E.coli and
S.aureus bacteria.
1292C16IV | 547 MUS i | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain