Text
Pengaruh penambahan Kolesterol Terhadap Efisiensi Enkapsulasi Kebocoran Loposon Kacang Koro pedang (Canavalia ensiformis L.) Untuk Enkapsulasi Vitamin C 541,3
RINGKASAN
Kacang koro pedang (Canavalia ensiformis L.) mengandung fosfolipid
sebesar 0,1 %. Fosfolipid tersebut dapat membentuk liposom yang telah
dimanfaatkan untuk enkapsulasi vitamin C. Liposom dari fosfolipid kacang koro
pedang diketahui mengalami kebocoran. Kebocoran pada liposom dapat
diminimalisir dengan penambahan kolesterol. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengisolasi dan menganalisis rantai asil fosfolipid dari kacang koro
pedang, mengetahui pengaruh penambahan kolesterol terhadap nilai efisiensi
enkapsulasi vitamin C (EEvit.C) dan kebocoran liposom kacang koro pedang pada
variasi suhu penyimpanan, serta mengetahui potensi liposom kacang koro pedang
sebagai bahan pengenkapsulasi vitamin C jika dibandingkan liposom kedelai.
Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah isolasi
fosfolipid dengan maserasi serbuk kacang koro pedang menggunakan pelarut
campuran kloroform:metanol (2:1 v/v). Filtrat hasil maserasi selanjutnya dicuci
dengan larutan NaCl 0,9 % dan dievaporasi untuk menghasilkan ekstrak kasar
lipid. Ekstrak kasar lipid kemudian diekstraksi menggunakan pelarut partisi yaitu
n-heksana dan etanol 87 % (3:1 v/v). Fasa bawah hasil ekstraksi dievaporasi dan
diperoleh fosfolipid. Ekstrak kasar lipid dan fosfolipid dari proses isolasi
dikarakterisi dengan GC-MS untuk mengetahui asam lemak yang terkandung di
dalamnya. Tahap kedua adalah pembuatan liposom yang diawali dengan
pembuatan lapis tipis fosfolipid dengan konsentrasi kolesterol 0 %, 10 %, 20 %,
30 %, dan 40 %, kemudian dilakukan hidrasi dengan larutan vitamin C dalam
buffer fosfat, freeze-thaw, dan sonikasi. Kolesterol dan campuran fosfolipidkolesterol dianalisis sifat termalnya dengan DSC. Liposom kacang koro pedang
dianalisis konsentrasi vitamin C bebasnya menggunakan spektrofotometer UVVis untuk mengetahui EEvit.C dan kebocorannya dengan penyimpanan selama 8
hari pada suhu 5 oC, 25 oC, dan 37 oC.
Hasil isolasi menunjukkan dalam kacang koro pedang terdapat fosfolipid
sebesar 0,26 %. Berdasarkan analisis dengan GC-MS diketahui rantai asil
fosfolipid adalah asam palmitat (C16:0) dan asam oleat (C18:1). Analisis sifat
termal dengan DSC menunjukkan keberadaan kolesterol dalam bilayer fosfolipid
dapat meningkatkan titik leleh (Tm) pada fosfolipid kacang koro pedang.
Penambahan kolesterol pada membran liposom kacang koro pedang
meningkatkan EEvit.C dan menurunkan kebocoran liposom kacang koro pedang
dengan nilai EEvit.C tertinggi pada penambahan kolesterol 40 % dan kebocoran
terendah pada penambahan kolesterol 20 % yang disimpan pada suhu 5 oC.
Liposom kacang koro pedang berpotensi untuk mengenkapsulasi vitamin C,
namun EEvit.C tertinggi dari liposom kacang koro pedang yaitu sebesar 86,61 %
masih belum mendekati liposom kedelai yang memiliki EEvit.C tertinggi sebesar
92,81 %.
SUMMARY
Jack bean (Canavalia ensiformis L.) consists of 0.1 % phospholipids. The
phospholipid can form liposome that is used to encapsulate vitamin C. Then, the
liposome from phopholipid of jack bean is leak. The leakage of the liposome
can be minimalized by adding cholesterol. The aim of the research is to give
isolation and to analyze the phosphoolipid acyl chain of jack bean. Besides, the
aim is to know the influence of the cholesterol addition toward efficiency value
of encapsulation of vitamin C (EEvit.C) and the liposome leakage of jack bean on
the store temperature variation. Another aim is to know the liposome potential of
jack bean as the material of encapsulation of vitamin C, if it is compared with
soybean liposome.
This research is done in two steps. The first step is phospholipid isolation.
It is done by maceration the powder of jack bean using methanol (2:1 v/v). The
filtration result of maceration is washed using NaCl 0.9 % and evaporated to
produce rough lipid extract. Rough lipid extract and phospholipid are extracted
using partition n-heksana and etanol 87 % (3:1 v/v). The phase under the
extraction is evapored then it will get phopholipid. The rough lipid extract and
phospholipid from the isolation process is characterized by using GC-MS to know
the fat acid that is contained inside. The second step is the process of making
liposome started by making layer of thin of phopholipid with 0 %, 10 %, 20 %,
30 %, and 40 % of cholesterol. Then, doing hidration by using solution of vitamin
C in buffer fosfat, freeze-thaw, and sonication. The cholesterol and assortment of
phopholipid-cholesterol are analyzed its thermal characteristic using DSC. The
liposome of jack bean is analyzed concentration of its vitamin C free using
spectrophotometer UV-Vis to know the EEvitC and its leakage with storage during
8 days with temperature 5 oC, 25 oC, and 37 oC.
The isolation result shows that in jack bean contains phopholipid about
0,26 %. Based on the analysis using GC-MS, it can be known that phospholipid
acyl chain is palmitic acid (C16:0) and oleic acid (C18:1). The analysis of thermal
characteristic using DSC shows that the existence of cholesterol within the
phopholipid bilayer can increase the melting point (Tm) of jack bean phospholipid.
The addition of cholesterol on the liposome membrane of jack bean can increase
EEvit.C and it can decrease leakage of jack bean liposome with value EEvit.C of
jack bean liposome has the highest on the addition of cholesterol 40 % and Jack
bean liposome has the lowest leakage on the addition on 20% cholesterol in 5 oC
temperature. The liposome of jack bean has potential to vitamin C encapsulation,
but the higher EEvit.C of jack bean liposome is equal to 86,61 % still not similar to
soybean liposome which has the highest EEvit.C equal to 92,81 %.
1305C16IV | 1305 C 16 | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain