Text
Uji Aktivitas Inhibisi Xantin Oksidase Secara In Vitro Serta Korelasi Dengan Kandungan Kimia Dari Ekstrak dan Fraksi Lengkuas Merah (Alpinia Purpurata, K. Schum)
RINGKASAN
Lengkuas merah (Alpinia purpurata, K.Schum) merupakan salah satu
tanaman yang dilaporkan memiliki potensi untuk menginhibisi xantin oksidase
karena kaya akan kandungan senyawa golongan fenolat. Rimpang lengkuas merah
kaya akan senyawa fenol seperti flavonoid dan tanin tetapi belum pernah
dilaporkan aktivitas inhibisi xantin oksidase dari ekstrak dan fraksi-fraksi
lengkuas merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas inhibisi
xantin oksidase dan korelasi antara daya inhibisi enzim dengan total fenol dan
total tanin.
Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu ekstraksi dengan
cara perkolasi, penapisan fitokimia, fraksinasi menggunakan kromatografi cair
vakum (KCV), pengujian ekstrak dan fraksi untuk inhibisi xantin oksidase, uji
kuantitatif kadar total fenol, uji kuantitatif kadar total tanin, dan analisis korelasi
kandungan kimia dengan aktivitas inhibisi XO menggunakan kurva regresi linear.
Hasil ekstraksi lengkuas merah diperoleh ekstrak etanol rimpang dengan
rendemen 7,4136% dan ekstrak etanol daun dengan rendemen 2,27%. Semua
ekstrak dan hasil fraksinasi dari rimpang dan daun lengkuas merah mampu
menghambat aktivitas xantin oksidase. Ekstrak etanol rimpang mampu
menghambat 79,17% aktivitas enzim xantin oksidase dan ekstrak etanol daun
mampu menghambat 71,05%. Hasil dari fraksinasi menggunakan KCV
menunjukkan bahwa fraksi teraktif dari masing-masing sampel adalah fraksi
metanol dengan kemampuan inhibisi 78,67% untuk rimpang dan 56,86% untuk
daun. Fraksi metanol rimpang dan daun merupakan fraksi yang paling kuat dalam
menghambat aktivitas xantin oksidase (IC50 14,05 dan 34,58 ppm), namun masih
lebih rendah jika dibandingkan dengan ekstrak etanol rimpang dan daun lengkuas
merah (IC50 4,66 dan 16,55 ppm). Analisis korelasi antara kadar total fenolat dan
kadar total tanin dengan aktivitas inhibisi XO pada sampel rimpang dan daun
lengkuas merah secara umum bernilai negatif, hal ini menunjukkan bahwa
penghambatan XO juga ditentukan oleh faktor lain, bukan hanya dari satu
golongan senyawa tetapi juga kombinasi dari berbagai senyawa metabolit
sekunder.
SUMMARY
Alpinia purpurata, K.Schum is reported has a inhibition potential for
xanthine oxidase because of having a rich phenolic compound. The red galangal
rhizomes contain phenolic compounds such as flavonoids and tannins but has not
been reported the inhibition activity of xanthine oxidase of the extracts and the
fractions of red galangal. This research purposed to know the inhibiton activity of
xanthine oxidase and the correlation between enzyme inhibition energy with the
total phenolic and tannin content.
This study was carried out in several stages, i.e. percolation extraction,
screening phytochemical, fractionation using vacuum liquid chromatography
(KCV), inhibition of xanthine oxidase test, quantitative determination of total
phenols, quantitative determination of tannins and chemical compound
correlation analysis with inhibition activity of XO using the linear regression
curve.
The result in the extraction process was obtained the ethanol extract of
rhizome yielded 7,41% and the leaf extract yielded of 2,27%. All rhizome and leaf
extracts and fractions of red galangal has the ability to inhibit the activity of
xanthine oxidase). The ethanol extracts of rhizome was able to inhibit 79,17%
activity of xanthine oxidase and the leaf extracts was able to inhibit 71,05%.
Fractination using KCV showed that from each samples, methanol fraction of
rhizome which has inhibition ability 78,67% and 56,86% for leaf were the most
activated fraction. The rhizome and leaf methanol fractions were the strongest
fraction in inhibit the XO activity (IC50 14,05 dan 34,58 ppm), however, lower
than the rhizome and leaf of red galangal ethanol extracts (IC50 4,66 dan 16,55
ppm). Correlation analysis between the total phenolics and the total tannins in
inhibition activity of XO generally were negative, this matter shows that the XO
inhibition was also depended by another factors, not only from one group
compound but also the combination from other secondary metabolic compounds.
1212C15IV | 572.7 SHA u | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain