Text
Sintesis Arang Aktif dari Limbah Kayu Jati (Tectona grandis) Menggunakan Aktivator H2SO4 dan pemanfaatannya Dalam pemucatan Minyak Goreng Sisa Pakai
RINGKASAN
Arang aktif adalah suatu bahan yang secara keseluruhan tersusun atas
atom karbon berstruktur amorf yang memiliki luas permukaan besar akibat adanya
suatu proses aktivasi. Arang aktif dapat dibuat dari bahan yang sudah tidak
terpakai namun masih memiliki nilai guna dengan syarat memiliki unsur karbon
yang terdapat dalam suatu lignoselulosa. Salah satunya yaitu limbah yang berasal
dari hasil pemotongan kayu jati dengan kandungan selulosa sebesar 47,5%,
hemiselulosa sebesar 14,4%, dan lignin sebesar 29,9%.
Proses pertama dalam sintesis arang aktif yaitu proses karbonisasi yaitu
pengubahan bahan menjadi suatu unsur karbon secara keseluruhan. Selanjutnya
dilakukan suatu proses aktivasi secara kimia yaitu dengan perendaman H2SO4
yang memiliki variasi konsentrasi 1%, 5%, 10%, 15% dan 20% pada suhu ruang
selama 24 jam dan aktivasi secara fisika yaitu menggunakan pemanasan pada
suhu 300, 400, dan 500 °C selama dua jam. Selanjutnya dilakukan beberapa
karakterisasi untuk melihat kualitas dari arang aktif, seperti uji kadar air, kadar
abu, dan daya serap iodin. Analisis yang digunakan adalah analisis FTIR dan
analisis luas permukaan. Hasil sintesis arang aktif diaplikasikan sebagai adsorben
dalam suatu proses pemucatan terhadap minyak sisa pakai dengan variasi waktu
kontak 10, 30, dan 60 menit disertai pemanasan 100 °C dan kecepatan dalam
pengadukan selama proses berlangsung sebesar 500 rpm. Hasil pemucatan minyak
sisa pakai dianalisis menggunakan Spektrofotometri UV-Vis dengan panjang
gelombang maksimum sebesar 403 nm. Tujuannya untuk melihat konsentrasi
minyak yang dilihat dari hasil absorbansi dan dibandingkan dengan absorbansi
minyak jernih kemasan sehingga dapat dihitung kenaikan persentase kejernihan
minyak akibat proses adsorpsi dengan arang aktif.
Hasil sintesis arang aktif dari limbah kayu jati dengan variasi konsentrasi
aktivator H2SO4 memiliki kemampuan sebagai sebuah adsorben lebih baik
dibandingkan arang sebelum aktivasi. Luas permukaan terbesar dimiliki arang
aktif dengan pada konsentrasi aktivator 15% dengan suhu 500 °C sebesar 416,5
m
2/g dan volume pori sebesar 0,2683 cc/g. Arang aktif hasil sintesis dapat
meningkatkan daya pemucatan minyak sisa pakai paling optimum sebesar 52,5%
dengan waktu kontak 30 menit.
SUMMARY
Activated carbon is a substance containing carbons and amorfous forms
with large surface area because there are activated process. Activated carbon
could made from waste substances but there are still have high value, with the
condition have carbon unsure. One of them is from remnant cutting teak wood.
This is caused teak wood has celululose (47,5%), hemicellulose(14,4%) and lignin
(29,9%).
The first step for synthetic of activated carbon is carbonization process, to
change the organic substances become to all of part carbon unsure. The second
step are the activation process with physical and chemical way. The physical with
steam uses oxygen at 300, 400 and 500 °C for two hours in the furnace and the
chemical with activator uses sulphate acid with variation concentration 1%, 5%,
10%, 15% and 20% at room temperature for 24 hours. Characterization uses to
see the quality of activated carbon for example moisture content, ash contain, and
iodine adsorption. The analysis use FTIR and surface area analysis (SAA). The
application of activated carbon is used to adsorption second frying oil with
contact time variation is 10, 30 dan 60 minute with steaming at 100 °C and stir at
500 rpm. The purification of second frying oil analyzed with Spectroscopy UV-VIS
with wavelength 403 nm. The purpose to see the concentration from absorbance
and comparated with absorbance of virgin oil, so it can caunted increasing of oil
purified percentation caused the adsorption process with activated carbon.
The result for synthetic of activated carbon from peak wood have
capability as a adsorbent higher than carbon. Surface area of activated carbon at
activator concentration 15% 500 °C activator. Activated carbon can increase the
bleaching of oil optimum at 52,5% with contact time is 30 minutes.
1202C15IV | 546 C 15 | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain