Text
Penerapan Pengendalian Kualitas Jenis Variabel Pada Produksi Makanan (Studi Kasus pada Pabrik Wingko Babat Cap "Moel" Semarang)
ABSTRAK
Wingko merupakan produk oleh-oleh khas Semarang yang semakin menjamur
seiring bertambahnya wisatawan di Kota Semarang. Persaingan antar produsen
wingko mengharuskan setiap produsen untuk meningkatkan kualitas produk.
Penelitian ini bertujuan untuk meminimalkan terciptanya produk cacat serta
memonitor produk agar layak distribusi. Faktor yang digunakan sebagai tolok
ukur sebuah proses produksi wingko adalah berat bersih wingko serta suhu
pengovenan untuk rencana penerimaan sampel. Grafik pengendali R, dan s
digunakan untuk memonitor proses produksi serta taksiran kemampuan proses
digunakan untuk meminimalisir produk cacat. Sementara rencana penerimaan
sampel digunakan untuk menentukan produk layak distribusi atau tidak.
Berdasarkan pembahasan diperoleh hasil bahwa proses produksi terkendali setelah
menghilangkan nomor sampel data ke-1 dan ke-28. Taksiran kemampuan proses
sebesar 1,2508 menunjukkan bahwa produk cacat yang dihasilkan sedikit serta
nilai DPMO (Defect Per Million Opportunities) sebesar 180 berarti bahwa
terdapat 180 produk cacat setiap satu juta produksi. Sementara rencana
penerimaan sampel menurut batas spesifikasi tunggal baik bentuk 1 maupun
bentuk 2 menunjukkan bahwa produk wingko diterima (layak distribusi).
Kata kunci: Wingko, Berat Bersih, Pengendalian Kualitas, Kemampuan Proses
ABSTRACT
Wingko is a typical product from Semarang that growing and evolving
because of the increase in tourism of Semarang City. Competition between each
producer requires them to improve product quality. This study aims to minimize
defective products and to monitor the distribution of the product to be worthy.
Factors that are used as the benchmarks a wingko production process are the net
weight and oven temperature for acceptance sampling plan. The R, dan s control
charts are used to monitor the production process and estimated capability process
is used to minimize process defects. While acceptance sampling plans are used to
determine the feasible product to distribute or not. Based on the analyze result that
the production process is controlled after eliminating the 1st and the 28th sample
number. Estimated capability process of 1.2508 indicates that it is a little defect
product produced and DPMO value of 180 means that there are 180 defects per
one million productions. While the acceptance sampling plan according to single
specification limit either form 1 and form 2 indicates that wingko was acceptable
(can be distributed).
Keywords: Wingko, Net Weight, Quality Control, Capability Process
383E15III | 519.53 DEW p | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain