Text
Interpretasi Bawah Permukaan Daerah Sumber Air Panas Diwak-Derekan Berdasarkan Data Magnetik 551.8 ABA i
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menentukan zona
penurunan muka tanah dan intrusi air laut di wilayah Semarang bagian utara.
Penelitian ini dicapai dengan melakukan pendekatan nilai dansitas antar waktu
serta resistivitas terhadap data-data yang ada. Metode yang digunakan adalah
metode gaya berat mikro antar waktu serta metode geolistrik resistivitas. Metode
gaya berat mikro digunakan untuk menentukan perubahan gaya berat yang
merepresentasikan densitas bawah permukaan antara tahun 2012 hingga 2016.
Adapun metode geolistrik resistivitas digunakan untuk mengetahui sebaran
intrusi air laut pada permukaan dangkal. Hasil yang diperoleh adalah berupa zona
penurunan muka tanah serta intrusi air laut. Zona tersebut diperkirakan berada di
sekitar Marina dan Karangtempel. Berdasarkan analisis data resistivitas tahun
2017 pada daerah sekitar Marina dugaan intrusi air laut ditunjukkan oleh nilai
resistivitas sebesar 2.53 Ωm pada kedalaman hingga 22 meter, sedangkan pada
daerah Karangtempel dugaan intrusi air laut ditunjukkan oleh nilai resistivitas
sebesar 1.55 Ωm pada kedalaman hingga 45 meter. Adapun dugaan penurunan
muka tanah baik di sekitar Marina maupun Karangtemepel berdasarkan analisis
densitas tahun 2012 hingga 2016 ditunjukkan oleh adanya perubahan gaya berat
positif yang mengindikasikan adanya perubahan nilai densitas sebesar 2.9 gr/cm3.
Kata kunci : Penurunan muka tanah, intrusi air laut, resistivitas, densitasviii
ABSTRACT
A research aimed at delineating the zone of subsidence and seawater
intrusion in northern Semarang has been conducted. This research used both timelapse density and resistivity approaches against available data. The methods used
were time-lapse microgravity and geoelectric resistivity. Microgravity was used to
determine gravity changes that represent subsurface density from 2012 to 2016,
whereas geoelectric resistivity was used to figure out the distribution of seawater
intrusion on shallow surface. The result of both is a zone of subsidence and seawater
intrusion. This zone is predicted to be located around Marina and Karangtempel
area. Based on analyses of resistivity data from 2016 around Marina area, seawater
intrusion was inferred from a resistivity value of 2,53 Ωm detected down to a depth
of 22 m, while in Karangtempel area, sea water intrusion was shown by a
resistivity value of 1,55 Ωm spotted down to about 45 m. Moreover, based on
analyses of density data from 2012 to 2016, subsidence around Marina and
Karangtempel area was indicated by positive changes in gravity which referred
to a density value change of 2,9 gr/cm3.
Keywords: subsidence, seawater intrusion, resistivity, density
895D14II | 895 D 14 | Perpustakaan FSM Undip (Referensi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain